Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Turun Tangan Langsung Memadamkan Kebakaran Hutan

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Turun Tangan Langsung Memadamkan Kebakaran Hutan
Posted on August 12, 2010 by Catur Eka Darma| Leave a comment

Luas kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar akibat gelombang panas di Rusia sudah mulai berkurang, Rabu (11/8). Meski demikian, sebanyak 39 pesawat pemadam kebakaran dan sedikitnya 165.000 petugas, termasuk Perdana Menteri Vladimir Putin, terus beraksi.

Kementerian Keadaan Darurat Rusia kemarin melaporkan, luas lahan terbakar di seluruh Rusia mencapai 92.700 hektar atau setengah dari luas lahan yang terbakar pada Selasa, yakni mencapai 174.000 hektar.

Meski demikian, jumlah titik api justru meningkat, dari 557 titik pada Selasa menjadi 612 titik pada Rabu. Analisis ekonomi di harian bisnis Kommersant memprediksi, kerugian akibat bencana alam ini telah mencapai nilai tak kurang dari 14-15 miliar dollar AS (lebih dari Rp 126 triliun) atau sekitar 1 persen dari total produk domestik bruto Rusia.

Hari Selasa, Perdana Menteri Vladimir Putin terlibat langsung dalam usaha pemadaman api melalui udara dengan ikut mengawaki pesawat khusus Beriev Be-200. Siaran televisi menunjukkan, Putin duduk di kursi kopilot pesawat dari jenis yang sama yang pernah disewa Pemerintah Indonesia untuk memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, tahun 2006, itu.

Ia lalu memencet sebuah tombol yang menyiramkan berton-ton air di atas sebuah hutan yang terbakar hebat, sekitar 200 kilometer sebelah tenggara Moskwa. Ini merupakan rangkaian kegiatan Putin untuk menunjukkan kepada rakyat Rusia bahwa pemerintah bersungguh-sungguh mengatasi bencana alam yang disebabkan gelombang panas terburuk dalam 1.000 tahun sejarah Rusia itu.

Sebelumnya, ia juga mengunjungi desa-desa yang terbakar habis, menyemangati petugas pemadam kebakaran yang kelelahan, dan menghibur para korban dengan menjanjikan mereka rumah-rumah baru begitu musim gugur tiba. Putin juga menjanjikan kepada warga ibu kota Moskwa akan menggelontorkan dana sebesar 300 juta rubel (sekitar Rp 90 miliar) untuk merendam lahan-lahan gambut di sekitar Moskwa.

Lahan gambut yang kering akibat gelombang panas ini menjadi sangat mudah terbakar dan menyebabkan kabut asap tebal yang menyelimuti kota Moskwa beberapa pekan terakhir ini.

Meski demikian, media massa mengkritik langkah Putin ini sekadar sebuah strategi kehumasan untuk menjaga citranya sebelum maju dalam pemilihan Presiden Rusia tahun 2012. ”Para perancang humas (Putin) tidak mampu berbuat lebih dari sekadar mendudukkannya lagi di belakang kemudi pesawat,” sebut harian bisnis Vedomosti mengacu pada berbagai aksi Putin untuk menjaga citranya sebelum ini.

Sisa Chernobyl

Sementara itu, muncul kekhawatiran baru bahwa api yang membakar hutan, lahan pertanian, dan lahan gambut akan mengangkat lagi partikel-partikel radioaktif berbahaya saat kebakaran mulai merambat ke wilayah yang terkena dampak ledakan reaktor nuklir Chernobyl, 1986.

”Berdasar data tanggal 6 Agustus, telah terjadi 28 titik api di kawasan lahan radioaktif seluas 269 hektar di wilayah Bryansk,” tutur pejabat Roslesozaschita, sebuah organisasi lingkungan pemantau hutan di Rusia, kepada kantor berita Interfax.

Organisasi tersebut juga mencatat, sedikitnya ada 3.900 hektar kawasan radioaktif di seluruh Rusia yang turut terbakar dalam rangkaian kebakaran liar yang telah menewaskan 54 orang sejauh ini.

Bryansk adalah salah satu daerah yang paling parah terkena jatuhan partikel radioaktif saat Reaktor Nuklir Nomor 4 di Chernobyl (kini masuk wilayah Ukraina) meledak pada 26 April 1986 pagi. Selama puluhan tahun, partikel-partikel berbahaya tersebut kemudian terserap dalam tanah.

Namun, dengan adanya kebakaran lahan seperti saat ini, partikel-partikel tersebut dikhawatirkan terlepas ke udara lagi dan membentuk awan radioaktif berbahaya