Asyiknya Tanam Pohon Bakau di Pantai Indah Kapuk

Sabtu, 24/04/2010 14:41 WIB

Asyiknya Tanam Pohon Bakau di Pantai Indah Kapuk

Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Gerakan menanam pohon yang digencarkan oleh pemerintah ternyata juga dipatuhi anak-anak. Pelajar Sekolah Dasar hingga pelajar SMP tampak asyik menanam pohon bakau.

Hal ini terlihat di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Sabtu (24/4/2010). Puluhan siswa datang dari berbagai sekolah di Jakarta.

"Saya baru pertama kali tanam pohon," kata Icha, siswi SD Regina Selly, Bogor, Jawa Barat.

Icha dan puluhan siswa lainnya rela berkotor-kotor ria nyemplung ke dalam lumpur di Pantai Indah Kapuk. Bau lumpur yang menyengat tak membuat mereka merasa jijik.

"Saya menanam dua," timpal Jackson, siswa SD sukses Abadi, Jakarta dengan girang. Seperti halnya Icha, Jackson juga mengaku baru pertama kali menanam pohon. "Seneng," ujarnya girang.

Menurut penyelenggara, program penanaman pohon ini dimaksudkan untuk memberi kesadaran dini akan pentingnya alam yag hijau serta menjaga kelestarian hutan, terutama hutan mangrove.

"Hutan kita saat ini terancam punah. 1,5 juta hektar hutan kita rusak tiap tahunnya. Baik karena akibat penerbangan hutan, pembukaan hutan, tanaman industri besar-besaran dan sebagainya," kata General Manager Taman Buah Mekar Sari, Hari Tanjung, saat memberi sambutan sebelum acara penanaman pohon.

Tak cuma anak-anak, banyak juga orang dewasa yang ikut menanam pohon bakau. Tak kurang dari dua ratusan pohon bakau pun berhasil ditanam.

Tampak juga dalam penanaman pohon bakau ini Putri Pariwisata Indonesia Andara Rainy Ayudini. Andara, dalam sambutannya sebelum penanaman pohon mengungkapkan betapa pentingnya menanam pohon untuk kelangsungan hidup manusia.

"Tolong bagi adik-adik minta kepada mama dan papanya di depan rumah agar ditanam pohon. Coba kalau garasi kita sebagian diubah untuk ditanami pohon," ajak Andara kepada peserta penanaman pohon bakau.

Selanjutnya, panitia akan melakukan acara serupa ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi penanaman pohon kepada para siswa.

(anw/gus)

MARI LINDUNGI GAJAH RIAU

Lagi, Gajah Riau Mati Dibantai Warga

Rabu, 24/03/2010 15:59 WIB

Lagi, Gajah Riau Mati Dibantai Warga


Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

Jakarta - Pembataian gajah liar sumatera terus saja terjadi di Riau. Kali ini seekor anak gajah ditemukan membusuk dengan kondisi gadingnya raib dan belalainya terbelah. Ini menunjukan gajah tersebut sengaja dibunuh.

Gajah ini ditemukan warga membusuk di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Bangkai gajah itu berada di semak belukar dengan kondisinya sudah membusuk dan tidak utuh lagi. Belalai gajah terlihat terpisah dari badannya, begitu juga gading gajah sudah diambil.

"Awalnya kita mencium bau busuk yang menyengat. Setelah kita cari tahu, ternyata di semak-semak itu terlihat bangkai dan ternyata itu gajah. Dari sana kita melaporkan ke pihak yangt terkait," ungkap Parmin (63) seorang warga yang menemukan bangkai gajah tersebut.

Warga desa menyebut, selama ini perkampungan mereka memang sering didatangi gajah liar. Gajah liar ini diperkirakan dari kawasan hutan swaka margasatwa Balai Raja. Namun kondisi Balai Raja dengan luas sekitar 18 ribu hektar itu, ini 9 persen kondisinya sudah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Diperkirakan belasan ekor gajah yang masih berkeliaran di perkampungan.

"Kalau kondisi ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin gajah-gajah ini akan menjadi sasaran pembantaian orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ungkap warga.

Sementara itu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Trisnu Danisworo yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya pembantaian gajah tersebut. Namun pihaknya masih akan mengindetifikasi jenis kelamin dan usia gajah tersebut.

"Kita juga akan menurunkan tim gajah jinak ke perkampungan warga untuk mengusir gajah liar tersebut. Tapi memang setelah diusir yang namanya gajah liar, tetap saja nantinya akan kembali lagi," kata Trisnu.
(cha/djo)

KSLM Berbagi Bibit Pohon di Hari Bumi 2010

Kamis, 22 April 2010 18:48
KSLM Berbagi Bibit Pohon di Hari Bumi 2010

Dalam rangka memperingati hari bumi, Kelompok Studi Lingkungan Hidup membagi-bagikan bibit pohon. Tujuannya, mengajak warga mencintai lingkungan dan menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Riauterkini-PEKANBARU-Bersampena dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh pada hari ini Kamis (22/4/10), sejumlah aktifis lingkungan melakukan berbagai kegiatan. Termasuk Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH) Riau. Untuk memperingati hari bumi, mereka membagikan 500 bibit pohon gratis kepada masyarakat.

Salah seorang aktivis KSLH, Rizal, bibit ini dibagikan kepada pengendara yang melintas di persimpangan lampu merah Polda RIau jalan Sudirman. Kegiatan tersebut menurut Rizal merupakan upaya aktivis pecinta lingkungan untuk mengajak masyarakat luas ikut mencintai lingkungan.

"Kita bagi-bagikan beberapa jenis bibit pohon kepada warga yang melintas di Jl Sudirman dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada hari ini. Tujuan kegiatan kita itu adalah untuk mengajak warga mencintai lingkungan dengan menanam pohon di halaman rumah mereka masing-masing," terangnya.

Menurutnya, bukan menjadi rahasia umum jika lingkungan di Riau sudah sangat parah kerusakannya. Indikasinya daerah ini tak henti-hentinya dirundung bencana. Mulai dari banjir, kabut asap dan terakhir temperatur udara yang kian ekstrim, yakni mencapai 35 derajat celsius. "Kita tentu berharap, dengan pembagian bibit pohon ini, Kota Pekanbaru bisa jadi sejuk," katanya lagi.***(H-we)

R.A Kartini

Biografi Kartini

Sumber : Wikipedia

Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Makam R.A. Kartini di Bulu, Rembang.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Kartinischool (1918)

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
[sunting] Surat-surat

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru, dengan pembagian buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Dalam bahasa Inggris, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan Sunda.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
[sunting] Pemikiran

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.

Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.
[sunting] Buku

* Habis Gelap Terbitlah Terang

Sampul buku versi Armijn Pane.

Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.

Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.

* Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya

Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.

Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.

Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.

* Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904

Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.

Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.

* Panggil Aku Kartini Saja

Sampul Panggil Aku Kartini Saja.

Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.

* Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya

Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.

Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi. Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.

* Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.

"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi.

[sunting] Kontroversi

Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.

Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.
[sunting] Pranala luar
Wikiquote-logo-en.svg
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Kartini

* (id) Surat-surat Kartini, Kekaguman pada yang Tak Pernah Dibaca, Kompas
* (id) Pejuang Kemajuan Wanita, tokohindonesia.com
* (id) Melihat Sosok Baru Kartini, Kompas
* (id) Semangat Kartini dan Politik Etis, Pikiran Rakyat
* (id) Osmose Budaya, Kartini dan Kreativitas Sastra
* (nl) kartini.info

Gerakan Tanam 2010 Pohon di Batam

Gerakan Tanam 2010 Pohon

Dipublikasikan: jimmy
batamcyberzone.com

Published: 15 April, 2010 | 09:18


Gerakan Tanam 2010 Pohon

Batam (BCZ) Dukungan masyarakat Batam kepada panitia acara Global Greening Ocarina patut diacungi jempol melihat jumlah pohon yang ditargetkan untuk ditanam telah melampaui target.

Global Greening Ocarina saat ini telah memprogramkan untuk melakukan acara penananaman 2010 pohon oleh 2010 keluarga pada 18 April 2010 yang dihelat Mega Wisata Ocarina, namun ternyata jumlah bibit yang berhasil dikumpulkan kini telah berjumlah 5.000 pohon.

“Luar biasa animo masyarakat dan pemerintah pada acara penghijauan yang akan kita gelar. Oleh karena itu, kita imbau kepada seluruh masyarakat Batam dan Kepri yang ingin berpartisipasi sekiranya dapat ikut menanam pohon dan kita terbuka. Hal ini tidak terlepas dari respon yang cukup tinggi dari elemen masyarakat di Batam serta dukungan dari Pemprov Kepri, Pemko Batam, Otorita Batam, KNPI dan beberapa anggota dewan,” kata Direktur Mega Wisata Ocarina, Dewi Koriati.

Ajang penanaman 2010 pohon ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi se-Dunia yang akan diperingati pada 22 April mendatang. Dan yang jelas kegiatan itu sebagai bentuk keprihatinan manajemen Ocarina atas semakin menipisnya kawasan hijau di Kota Batam.

Ocarina akan terus menggelar program GGO tersebut secara berkala dan tempatnya pun tidak hanya di Ocarina saja. Namun akan dilakukan di kawasan-kawasan yang memang perlu dihijaukan lagi.

“GGO ini merupakan counter dari istilah global warming yang selama ini banyak dikampanyekan berbagai pihak. Melalui program ini, kami menggugah masyarakat lebih banyak melakukan aksi penyelamatan bumi dan tak sekadar berbicara tentang pemanasan global,” tukas Dewi.(bp)

Gerakan Tanam Pohon oleh Perempuan Indonesia

Gerakan Tanam Pohon oleh Perempuan Indonesia

2 April 2010, 01:50 pm

Ajang gerakan tanam 10.000 pohon di lahan kritis kembali digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Aksi tanam pohon ini diadakan di Desa Majalaya dan Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, yang memang memiliki banyak lahan kritis dan lahan tandus.

Gerakan yang dinamakan “Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara” ini dihadiri oleh Ketua Umum Kowani DR Hj Dewi Motik Pramono, MSi, isteri Wakil Gubernur Jawa Barat Shendy Dede Yusuf, dan Bupati Cianjur Drs Tjetjep Muchtar Sholeh, MM. Selain itu hadir juga perwakilan dari tujuh organisasi besar perempuan di Indonesia, di antaranya Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan, dan PKK.

Gerakan tanam pohon ini memang merupakan salah satu Program Umum Kowani Bidang Lingkungan Hidup yang dicanangkan pada Kongres XXIII Kowani, Desember 2009 lalu di Jakarta.

Program ini adalah lanjutan dari penanaman 10 juta pohon yang diprakarsai oleh tujuh organisasi besar perempuan di Indonesia.

“Tanam pohon merupakan tanggung jawab kaum wanita dalam melestarikan lingkungan hidup, ” ujar Dewi Motik, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan. Ia memimpin langsung penanaman pohon ini di Cianjur, Selasa (30/3/2010) lalu.

Target awal gerakan tanam pohon pada tahun 2007 adalah sebanyak 10 juta pohon, dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas ke Pulau Rote. Jumlah ini ternyata sudah terlampaui. Target pun naik menjadi 15 juta pohon pada tahun 2008, dan meningkat menjadi 17 juta pohon pada tahun 2009.

Berbagai macam bibit pohon yang akan ditanam di daerah tersebut antara lain pohon sengon, mahoni, dan buah-buahan seperti mangga, rambutan, durian, dan sukun. Penanaman pohon diikuti dengan acara tebar benih 10.000 bibit ikan, seperti ikan nila dan mujair di kolam-kolam penduduk sekitar dua desa tersebut.

“Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara” ini telah dicanangkan sejak 1 Desember 2007 oleh Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono di Jakarta. Keberhasilan kaum perempuan dalam gerakan tanam dan pelihara telah mendapat pengakuan dari UNEP (United Nation Environment Program) dan mendapat Certificate of Global Leadership yang diberikan kepada Ibu Ani Yudhoyono dan Menteri Kehutanan MS Kaban. Gerakan ini juga telah mendapatkan penghargaan dari Organisasi Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.

artis ibukota Luna Maya bersama 400 karyawan PT Djarum melakukan penanaman pohon trembesi

Demak (Espos)–

Dalam upaya mengatasi pemanasan global, artis ibukota Luna Maya bersama 400 karyawan PT Djarum melakukan penanaman pohon trembesi di pinggir jalan Demak-Semarang, Minggu (18/4).
Kehadiran artis cantik tersebut mempu menyedot perhatian masyarakat setempat, sehingga berbondong-bondong mendatangi kegiatan dalam rangka program Djarum Trees For Life tersebut.

Kondisi ini menyebabkan arus lalulintas kendaraan di jalur utama Semarang-Surabaya menjadi tersendat. Menurut Luna, gerakan penanaman pohon ini harus didukung oleh semua pihak, guna mencegah semakin rusaknya lingkungan akibat pemanasan global.

“Bila gerakan menanam pohon ini dilakukan secara serentak seluruh masyarakat, maka Indonesia menjadi hijau karena banyak pohon,” katanya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap penghijaun, Luna menambahkan halaman rumahnya ditanami bermacam pohon misalnya rambutan dan mangga.

“Saya berharap masyarakat bisa ikut merawat pohon trembesi ini agar dapat tumbuh dengan maksimal guna mengatasi pemanasan global,” ujar Luna.

Thomas Budi Santosa dari PT Djarum menyatakan pihaknya menggandeng Luna Maya karena memiliki visi yang sama terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia.

“Melalui program Djarum Trees For Life akan ditanam sebanyak 2.767 pohon trembesi di jalur Semarang-Demak-Kudus,” ujar dia.

Pohon trembesi dipilih, karena satu batang pohon mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya, selain dapat menurunkan konsentrasi gas secara efektif, serta menjadi tanaman penghijauan.

Tanam Pohon, Luna Maya

Minggu, 18/04/2010 17:25 WIB
Tanam Pohon, Luna Maya Diserbu Ribuan Orang
Adhie Ichsan - detikhot


Demak Minggu, (18/4/2010) detikhot berkesempatan mengikuti kegiatan Luna Maya menanam Pohon Trembesi di sekitar jalan raya Karang Anyar, Demak, Jawa Tengah. Menanam pohon di pinggir jalan, presenter 'Dahsyat' itu pun diserbu ribuan orang.

Luna bersama 400 karyawan Djarum di Kudus mengawali penanaman pertama dari 2.767 Pohon Trembesi yang akan ditanam di sepanjang turus jalan Semarang - Kudus, Jawa Tengah. Penanaman dilakukan sepanjang 1.2 kilometer. Ribuan warga yang antusias melihat Luna dari dekat telah memadati areal penanaman pohon sejak siang hari.

Terik matahari yang menyengat dan ribuan warga yang menonton, tidak menyurutkan langkah Luna untuk mengurangi dampak global warming. Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta peduli terhadap lingkungan dengan menanam pohon.

"Saya ingin menularkan semangat pelestarian lingkungan kepada masyarakat luas dengan gerakan menanam pohon. Saya senang banget banyak warga yang antusias," ajak Luna saat acara Djarum Trees For Life, Minggu (18/4/2010).

Bintang iklan sabun itu mengaku sangat peduli terhadap lingkungan. Di rumah tempat tinggalnya pun Luna menanam berbagai jenis pohon.

"Biar dampak global warming nggak semakin parah, makanya ditanami pohon yang bisa menyerap banyak CO2 dan emisi karbon lainnya, saya sarankan untuk tanam pohon Trembesi," ajaknya.

Menurut catatan Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, menanam pohon Trembesi merupakan suatu terobosan untuk mengatasi global warming, karena pohon tersebut memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. Satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya.

Selain itu, pohon Trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, tanaman penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
(ich/yla)

LINDUNGI SATWA DAN PUSPA INDONESIA

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI DAN YANG DIBURU !
Posted by iwandahnial under BERITA, BINATANG, EKONOMI, FAUNA, HUKUM, LINGKUNGAN HIDUP, NEWS, PENDIDIKAN, UMUM
[26] Comments

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI DAN YANG DIBURU !

-

-

Dipasaran gelap internasional harga daging trenggiling, binatang yang dilindungi, mencapai 112 dollar AS per kg (sekitar Rp. 1 juta). Harga jual di restoran bisa mencapai 210 Dollar AS (sekitar Rp 1,9 juta) per kg dan harga sisiknya per keping mencapai 1 dollar AS (sekitar Rp. 9.000). Sedangkan harga jual 1 kg daging teringgiling dari pengumpul lokal (di Indonesia) mencapai Rp.250.000.

-

Harga jual daging trenggiling yang menggiurkan inilah yang membuat orang-orang memburu teringgiling yang hidup di Indonesia (juga di Malaysia dan Thailand) untuk di ekspor daging dan kulitnya (sisik) secara ilegal ke para peminat di luar negeri, antara lain ke China, Singapore, Thailand, Vitenam dan Laos demi kepentingan bahan kosmetik, obat kuat, santapan di restoran dan kulitnya untuk bahan pembuatan shabu (narkoba).

-

Coba kita simak cuplikan-cuplikan berita tentang tertangkapnya para pedagang gelap daging dan kulit trenggiling di bawah ini :

-

1. Kompas, 2 Agustus 2008. “Omzet Trenggiling Miliaran Rupiah”:

-

-

Perdagangan trenggiling secara ilegal yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, diperkirakan beromzet ratusan miliar rupiah per bulan. Jaringan perdagangan trenggiling yang dibongkar di Palembang itu merupakan pemasok trenggiling ke China, laos, dan Vietnam. Dan seterusnya.

-

2. Berita Umum, 27 April 2008. “Penyelundupan Daging Tenggiling Di Kalimantan Selatan” : Sebanyak 360 satwa tengggiling yang sudah dikemas untuk dijual dagingnya ke luar negeri disita petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan, Kamis 17 April 2008 lalu. Selain daging, petugas menemukan 7 ekor tenggiling yang akan diselundupkan. Daging satwa langka itu disita petugas dari rumah seorang warga Banjarmasin Selatan. Sementara itu, petugas akan melepas kembali tenggiling yang masih hidup ke dalam hutan. Sedangkan daging tenggiling rencananya bakal segera dimusnahkan petugas (liputan6).

-

3. Padang, Kompas 15 April 2008. “Penyelundupan 23 Tenggiling Digagalkan” :

-

-

Direktorat Polisi Perairan Sumatera Barat menggagalkan rencana penyelundupan 23 tenggiling atau trenggiling dari Kabupaten Kepulauan mentawai. Diduga tenggiling dari Sumatera Barat ini kan diperdagangkan ke luar negari. Dan seterusnya.

-

4. Bandar Lampung (Lampost 16 Nopember 2006). “Hewan Dilindungi: 208 Ekor Daging Tenggiling Dimusnahkan”: Setelah sepekan diamankan Badan Karantina Pertanian, Balai Karantina Hewan Kelas I Panjang, 208 ekor daging tenggiling (Manis javanicus) seberat 637,25 kg dalam 20 boks (koli), dimusnahkan di lokasi Pos karantina Hewan, tarahan, Rabu 15 Nopember 2006. Pemusnahan dilakukan pihak karantina karena selain petugas kesulitan mencari pemilik barang, juga keterbatasan sarana. Selanjutnya penyelidikan diserahkan kepenyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Penyelidikan terus dilakukan PPNS-BKSDA. Tenggiling memang bukan hewan langka, tapi masuk kategori hewan yang dilindungi,” kata Kepala Seksi Balai Karantina Hewan Kelas 1 Panjang drh Arinaung Siregar di lokasi pemusnahan. Dan seterusnya.

-

Sebanyak 763 kilogram trenggiling (Manis Javanica atau Paramanis Javanika) hasil sitaan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 10 Desember 2009, dimusnahkan oleh Departemen Kehutanan di Taman Wisata Angke, Kapuk, Jakarta.

Daging satwa langka ini rencananya akan diekspor oleh penyelundup ke Hongkong, sebagai bahan baku obat dan makanan. (Sumber: Harian Kompas).

-

Berita dari Malaysia :

-

1. George Town (Berita Harian, 15 April 2008). “Perhilitan Rampas Tenggiling RM 50.000” :

-

-

Jabatan Perlindungan Hidupan Liar dan Taman Negara (Perhilitan) merampas 98 ekor tenggiling hidup bernilai RM 50.000 di Kampung Menerung, Kepala Batas dekat sini, semalam. …………. Katanya, semua tenggiling yang dirampas itu disyaki untuk dijadikan makanan eksotik selain dieksport ke beberapa negara jiran dan dijual kepada pemborong tempatan. “Tenggiling hidup juga mendapat permintaan tinggi untuk dijadikan ubat tenaga batin dan dipercayai dijual pemborong dengan harga RM 130 sekilogram,” katanya ketika ditemui di pejabatnya disini, semalam. Dan seterusnya.

-

2. Bukit Kayu Hitam (Bernama 14 Juli 2008). “UUP Tahan Lelaki Cuba Seludup Tenggiling ke Thailand” : Unit Pencegah peneludupan (UUP) Bukit Kayu Hitam mematahkan percubaan menyeludup tenggiling ke Thailand apabila berjaya memberkas seorang lelaki tempatan dan merampas 31 ekor binatang itu yang dianggarkan bernilai RP 33.000 di pasaran gelap negara jiran malam tadi………

-

3. Bernama 27 Juni 2007. “Pihak Berkuasa Thailand Rampas tenggiling, Penyu Dari Pulau Pinang” : Pihak berkuasa Thailand merampas 60 kotak kayu yang mengandungi kira-kira 250 ekor tenggiling dan 64 ekor penyu species terancam yang diseludup dari Pulau Pinang ke Vientiane, Laos……….. Lt Thanayod Kengkasikij dari Divisyen Perhutanan Polis berkata dari Laos, kemungkinan haiwan itu dihantar ke China, dengan peminat daging haiwan itu sedia membayar kira-kira 2 juta bath untuknya………… “Ia harus menjadi isyarat bagi negara-negara Asia untuk meningkatkan kerjasama untuk mencegah penyeludupan haiwan liar,“ katanya……… Thailand terkenal sebagai pusat transit bagi perdagangan haram hidupan liar. Thanayod berkata kebanyakan haiwan itu diseludup dari Indonesia dan Malaysia dan kebanyakan dihantar ke restoran dagang haiwan liar di China melalui Laos. Mook Wongchyakul dari WildAid memberitahu akhbar itu, tenggiling dijual pada harga Bt 1.800 hingga Bt 3.000 (Baht) seekor di sepanjang sempatan Thai-Laos. (RM 1= Bt 11). Katanya seekor tenggiling berzaiz kecil boleh dijual pada harga Bt 7.700 hingga Bt 11.500 (baht) seekor di pasaran China dan haiwan itu dijual bagi daging dan kulitnya.

-

Sisik tenggiling sitaan Malaysia

-

-Seorang wanita penduduk daerah Pai, Tailand Utara, membawa trenggiling yang sudah dikuliti, siap untuk dimasak.

-

MENGENAL SOSOK TRENGGILING

-

-

Trenggiling atau tenggiling, atau pangolin, bahasa Inggrisnya “Scaly Ant Eater”, atau nama latinnya Manis Javania (untuk jenis trenggiling yang hidup di Indonesia dan Malaysia) adalah hewan mamalia (menyusui) yang tidak bergigi.

-

Binatang ini hidup di daerah hutan hujan tropis dataran rendah. Makanannya adalah serangga terutama semut dan rayap. Bentuk tubuhnya memanjang. Panjang dari kepala sampai pangkal ekor sekitar 58 cm, sedang panjang ekornya sekitar 45 cm, beratnya sekitar 2 kg. Umumnya trenggiling betina lebih pendek dari trenggiling jantan. Ia memiliki lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga dari panjang tubuhnya untuk mencari semut disarangnya. Disamping itu trenggiling mempunyai 2 pasang kaki yang pendek, mulut, mata, telinga dan sisik yang sangat keras.

-

-

Sisik tenggiling yang bersifat keras, tebal dan tajam itu membantu melindungi dirinya dari musuh. Selain itu ia melindungi dirinya dari musuh dengan cara menggulung badannya hingga seperti bentuk bola. Ia dapat pula mengibaskan ekornya yang bersisik tajam sehingga bisa melukai pengganggunya.

-

-

Trenggiling aktif melakukan kegiatannya hanya di malam hari. Ia mampu berjalan beberapa kilometer dan balik lagi kelubang sarangnya yang ditempatinya untuk beberapa bulan.

-

Diwaktu siang ia bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Ia suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya.

-

Musim kawin trenggiling jatuh pada bulan April sampai Juni. Setelah sang betina mengandung beberapa bulan, ia akan melahirkan anaknya. Anak yang baru dilahirkan beratnya sekitar setengah kg (500 gr), panjang sekitar 45 cm, dan tak lama setelah lahir anak trenggiling langsung bisa berjalan. Waktu lahir sisik si anak masih lembut, namun akan menjadi keras dalam masa 2 hari. Biasanya induk trenggiling akan menjaga anaknya 3 sampai 4 bulan. Selama itu sang anak sering di bawa-bawa oleh induknya di atas ekornya.

-

Trenggiling terdiri dari satu jenis (genus) dan 7 spesies / species (rumpun), yaitu spesies :

-

1. Manis Javania, hidup tersebar di Indonesia, Malaysia

—dan Indochina.

-

2. Manis Pentadactyla, hidup di Nepal, Himalaya Timur,

—Myanmar dan China.

-

3. Manis Carssicaudata, hidup di India dan Srilangka.

-

4. Manis Tertradactyla, trenggiling tak berekor yang

—hidup di Asia.

-

5. Manis Temmenki, hidup di Asia.

-

6. Manis Triscuspis, hidup di Asia.

-

7. Manis Gigantea, hidup di Afrika.

-

Jika tidak ada penangkaran dan perlindungan yang memadai, maka keberadaan trenggiling di Indonesia dimasa depan akan cepat punah akibat perburuan oleh manusia dan penebangan hutan.

-

-

-

-

-

-

Perangko Indonesia bergambar trenggiling diterbitkan tahun 1956 :

-

Sumber:

http://www.geocities.com/segambuttamil/pangbio.html

http://ms.wikipedia.org/wiki/Tenggiling

http://indianwildlifeclub.com/mainsite/ShowDetails.asp?aid=234&t=1&q=tribes&offset=0

http://flickr.com/photos/oceloteyes/

Gerakan Penghijauan

Gerakan Penghijauan, BTN Targetkan 10 ribu Pohon Selama 2010

Minggu, 11 April 2010 11:55 WIB
Penulis : Ferdinand

SOLO--MI: Bank Tabungan Negara menargetkan penanaman 10 ribu bibit pohon sepanjang 2010 ini. Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap gerakan Indonesia Menanam yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Housing and Commercial Banking BTN usai menyerahkan 5000 bibit pohon kepada Pemerintah Kota Solo di Taman Balekambang, Solo, Minggu (11/4).

"Kegiatan di Solo ini merupakan gelombang kedua. Sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di Jakarta sebanyak 10 ribu pohon," katanya.

Purwadi menambahkan, gerakan menanam pohon ini merupakan salah satu wujud program Corporate Social Responsibility (CSR) BTN. Selain melakukan penanaman langsung, program ini juga dijalankan melalui kerjasama dengan kalangan mitra.

Terutama kalangan yang selama ini bergerak dalam bidang pengembangan perumahan. Seperti Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Indonesia (Apersi), dan Perumnas.

"Sekarang ini pengembang yang mengajukan kredit ke BTN harus sanggup menanam satu pohon per satu rumah. Meski persyaratan ini tidak secara tertulis," tambah Purwadi.

Kalau dalam satu tahun saja ada 150 ribu unit rumah baru yang dibangun, maka minimal ada 150 ribu bibit pohon baru yang ditanam. Sebuah jumlah yang menurut Purwadi lumayan besar.

Kepala Pusat Penyuluhan Kehutanan, Eka Widodo Sugiri yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan sangat mendukung upaya yang dilakukan BTN. Karena program rehabilitasi dan reboisasi secara besar-besaran dengan target 1 miliar pohon baru pada 2010 ini bukan hanya tugas kementerian kehutanan.

"Karena itu kami selalu mendorong semua pihak untuk terlibat. Saat ini sudah ada 270 juta bibit pohon baru yang telah ditanam," katanya. (FR/OL-02)

Banjir Brasil

2010-04-09
Banjir Brasil, 200 Tewas

AFP / Samitri
Wilayah permukiman di Kota Niteroi, sekitar 35 km dari ibu kota Rio Janeiro, berubah menjadi kawah lumpur akibat longsor yang menewaskan sekitar 200 orang.


[NITEROI] Pejabat Brasil, Kamis (8/4) mengatakan, sekitar 200 orang dikhawatirkan tewas tertimbun longsor dekat Ibu Kota Rio de Janeiro. Kepala Pemadam Kebakaran Pedro Machado mengatakan, jumlah itu diperoleh dari keterangan warga yang meyakini tetangganya ikut menjadi korban.
Machado menyebutkan, jumlah itu masih belum bisa dipastikan. “Bisa jadi lebih dari itu,” ucapnya.
Sementara itu, dilaporkan tim penyelamat berhasil mengeluarkan 25 orang, termasuk delapan anak dalam keadaan selamat setelah beberapa jam terkubur di bawah reruntuhan bangunan dan timbunan lumpur.
Tapi, pekerja pencari dan penyelamat mengatakan sangat kecil kemungkinan menemukan korban yang selamat setelah sebagian sisi bukit runtuh dan jatuh sejauh 700 meter menghancurkan semua yang dilalui, termasuk 50 rumah, sebuah rumah penitipan anak, dan tokoh pizza.
Korban tewas sebagian besar karena terperangkap longsor di permukiman sekitar Rio, kota metropolitan yang dihuni sekitar 16 juta orang. Jumlah korban tewas diperkirakan masih bakal bertambah, dengan banyaknya laporan orang hilang setelah hujan deras dan longsor yang menyebabkan lebih dari 1.400 orang kehilangan tempat tinggal.
Seorang perawat, Sabrina Carvalho de Jesus (26), berhasil menyelamatkan diri sebelum longsor menimbun rumahnya. Tapi, kakek, ibu, dan putranya yang berusia enam tahun terjebak dalam rumahnya yang terkubur lumpur. [AFP/B-14]