Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar Program Penghijauan Bersama di seluruh cabang Jasa Marga. Di Sumatera Utara, khususnya koridor tol Belmera, selama tahun 2010, mereka akan menanam 1.000 pohon trembesi dan mahoni. Tujuannya sebagai upaya pelestarian lingkungan agar sejuk dan nyaman.

Kepala cabang Jasa Marga Belmera, Ir Roy Ardian Darwis, mengatakan, kegiatan ini merupakan program jangka 5 tahun dan sebagai sumbangsih dalam gerakan peduli lingkungan sekaligus mencegah pemanasan global.

Dijelaskannya, penanaman pohon dimaksudkan untuk menghindari bencana lingkungan. Selain itu, kehadiran pohon produktif di sepanjang jalan tol memberi kesegaran udara bagi orang yang berada di sekitarnya. Pohon juga akan ditanam di luar kawasan tol seperti di kawasan Industri Medan (KIM) Kelurahan Mabar sebanyak 150 pohon, serta di Butubadimbar Tanjung Morawa 500 pohon disumbangkan.

Jasa Marga juga berencana membangun taman industri di km.8 persisnya di kawasan Kampung Besar Medan Labuhan. (Sumber: Analisa)


Source: Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon | Berita Cerita Kota Medan http://www.medantalk.com/penghijauan-jasa-marga-tanam-1-000-pohon/#ixzz108O9rzhr
Copyright: www.MedanTalk.com

Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon | Berita Cerita Kota Medan

Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon | Berita Cerita Kota Medan

Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon | Berita Cerita Kota Medan

Penghijauan, Jasa Marga Tanam 1.000 Pohon | Berita Cerita Kota Medan

Satu Sekolah Menanam 100 Bibit Pohon

Satu Sekolah Menanam 100 Bibit Pohon

PADANG-- Dalam rangka Hari Jadi Kota Padang ke 341, memasuki Bulan Puasa Ramadhan 1431 Hijriah dan HUT RI ke 65, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang, mengadakan aksi penanaman 5000 pohon. Penanaman pohon tersebut melibatkan semua strata sekolah di Kota Padang dari SD/SMP/SMA sederajat, diperkirakan berjumlah lebih kurang 600 sekolah. Kegiatan penaman bibit pohon dilaksanakan atas kerjasama antara Bapedalda Kota Padang dengan beberapa SKPD di Pemerintah Kota Padang. Kegiatan penanaman pohon bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Padang, Dispernakhutbun Kota Padang, Dinas Pendidikan Kota Padang, Dinas Perhubungan Kota Padang, Disperindagtamben. Kota Padang dan BKD Kota Padang. Secara simbolis dilaksanakan acara penanaman pohon di SMA Negeri 6 Padang Kamis tanggal 5 Agustus 2010, dan direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Walikota Padang, Fauzi Bahar

Rencananya, masing-masing sekolah akan melakukan penanaman pohon sebanyak 100 bibit pohon per sekolah, sehingga diperkirakan total penanaman pada 5 Agustus 2010 mencapai lebih kurang 6.000 bibit pohon pada semua sekolah di Kota Padang.

Menurut KepaLa Bapedalda Indang Dewata, pengadaan bibit disiapkan oleh Dispernakhutbun dan DKP Kota Padang. Sedangkan pembuatan lobang dan pupuk diserahkan kepada sekolah masing-masing, dengan melibatkan semua warga sekolah.

Selain itu juga ada kegiatan tambahan dari tanggal 1 hingga 8 Agustus 2010, yakni gerakan aksi bersih dan pembuatan serta pemeliharan taman. Kepada SKPD, Bapedalda juga mengimbau untuk melakukan perawatan taman partisipasi di sepanjang Jalan Sutomo dan bagi SKPD yang belum memiliki taman untuk membuat taman di Jalan Muhammad Hatta menuju Jalan ke Universitas Andalas.

"Sedangkan kepada Camat se Kota Padang beserta Lurah, Bapelpedalda meminta agar dapat melakukan aksi bersih di lingkungannya masing-masing," tambahnya.

Berdasarkan catatan upaya menumbuhkan budaya menanam di masyarakat dilakukan Kementerian Kehutanan melalui berbagai program penanaman. Tercatat sebelumnya program yang telah dilaksanakan antara lain Aksi Penanaman Serentak Indonesia (tahun 2007 dan 2008), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (tahun 2007), Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (tahun 2008), serta Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree - tahun 2009).

Keberhasilan seluruh program tersebut memacu pemerintah untuk meluncurkan program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dengan motto "Satu Miliar Pohon Indonesia untuk Dunia" atau "One Billion Indonesian Trees for the World".

Penyediaan bibit direncanakan melalui anggaran DIPA BA tahun 2010 sebanyak 36 juta batang, partisipasi para pihak (swasta, BUMN, LSM, Pemda, lembaga donor) 300 juta batang, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa 320 juta batang, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai 300 juta batang, serta Hutan Rakyat Kemitraan sebanyak 50 juta batang.

Melalui program Penanaman 1 Miliar Pohon Tahun 2010 ini Kementerian Kehutanan juga berupaya untuk sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar hutan. Beberapa skema yang ditempuh Kementerian Kehutanan adalah melalui Hutan Kemasyarakatan, di mana tahun 2010 ini direncanakan seluas 210.749,64 hektare, Hutan Rakyat Kemitraan seluas 203.833 hektare, Hutan Desa seluas 10.310 hekatare, dan pencadangan Hutan Tanaman Rakyat mencapai 480.303 hektare. Total luas seluruh skema tersebut mencapai 905.195,64 hektare.

Apabila setiap Kepala Keluarga (KK) diberikan ijin kelola rata-rata seluas 15 hektare, dan melibatkan 4 orang sebagai tenaga kerja, maka sedikitnya 60.346 KK atau 241.384 tenaga kerja terserap dalam pengelolaan hutan ini. Apabila setiap hektare yang dikelola masyarakat dapat menghasilkan 200 m3 kayu dengan harga Rp. 500.000,00/m3, maka setiap hektare lahan dapat menghasilkan 100 juta rupiah, atau Rp 1,5 miliar setiap KK.

Tanam Pohon Untuk Aksi Penghijauan

Tanam Pohon Untuk Aksi Penghijauan
Banjarmasinpost.co.id - Kamis, 5 Agustus 2010
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 870 mahasiswa IAIN Antasari melakukan penghijauan di sekitar kampus mereka, Kamis (5/8/2010).

Aksi ini merupakan rangkaian dari masa Orientasi Pengenalan studi dan Akademik (opesa) yang telah berlangsung sejak Senin (2/8) lalu.

Penanaman pohon mahoni itu yang merupakan bagian program Green Campus itu dibuka oleh Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group H Gusti Rusdi Effendi AR didampingi Rektor IAIN Antasari Akhmad Fauzi Aseri.

Akhmad mengatakan dia mendukung penuh aksi para mahasiswa ini. Menurutnya kampus yang dipimpinnya ini perlu dihijaukan agar suasana nyaman dan mahasiswa pun bisa belajar dengan enak.

"Saya juga berterimakasih kepada BPost yg sudah banyak membantu dalam hal ini," katanya.


Sementara Rusdi mengatakan sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya kampus harus selalu dihijaukan.

"BPost juga siap membantu mempromosikan IAIN dan akan mensupport mahasiswanya yang berprestasi agar demi menonjolkan citra baik perguruan tinggi.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Turun Tangan Langsung Memadamkan Kebakaran Hutan

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Turun Tangan Langsung Memadamkan Kebakaran Hutan
Posted on August 12, 2010 by Catur Eka Darma| Leave a comment

Luas kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar akibat gelombang panas di Rusia sudah mulai berkurang, Rabu (11/8). Meski demikian, sebanyak 39 pesawat pemadam kebakaran dan sedikitnya 165.000 petugas, termasuk Perdana Menteri Vladimir Putin, terus beraksi.

Kementerian Keadaan Darurat Rusia kemarin melaporkan, luas lahan terbakar di seluruh Rusia mencapai 92.700 hektar atau setengah dari luas lahan yang terbakar pada Selasa, yakni mencapai 174.000 hektar.

Meski demikian, jumlah titik api justru meningkat, dari 557 titik pada Selasa menjadi 612 titik pada Rabu. Analisis ekonomi di harian bisnis Kommersant memprediksi, kerugian akibat bencana alam ini telah mencapai nilai tak kurang dari 14-15 miliar dollar AS (lebih dari Rp 126 triliun) atau sekitar 1 persen dari total produk domestik bruto Rusia.

Hari Selasa, Perdana Menteri Vladimir Putin terlibat langsung dalam usaha pemadaman api melalui udara dengan ikut mengawaki pesawat khusus Beriev Be-200. Siaran televisi menunjukkan, Putin duduk di kursi kopilot pesawat dari jenis yang sama yang pernah disewa Pemerintah Indonesia untuk memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, tahun 2006, itu.

Ia lalu memencet sebuah tombol yang menyiramkan berton-ton air di atas sebuah hutan yang terbakar hebat, sekitar 200 kilometer sebelah tenggara Moskwa. Ini merupakan rangkaian kegiatan Putin untuk menunjukkan kepada rakyat Rusia bahwa pemerintah bersungguh-sungguh mengatasi bencana alam yang disebabkan gelombang panas terburuk dalam 1.000 tahun sejarah Rusia itu.

Sebelumnya, ia juga mengunjungi desa-desa yang terbakar habis, menyemangati petugas pemadam kebakaran yang kelelahan, dan menghibur para korban dengan menjanjikan mereka rumah-rumah baru begitu musim gugur tiba. Putin juga menjanjikan kepada warga ibu kota Moskwa akan menggelontorkan dana sebesar 300 juta rubel (sekitar Rp 90 miliar) untuk merendam lahan-lahan gambut di sekitar Moskwa.

Lahan gambut yang kering akibat gelombang panas ini menjadi sangat mudah terbakar dan menyebabkan kabut asap tebal yang menyelimuti kota Moskwa beberapa pekan terakhir ini.

Meski demikian, media massa mengkritik langkah Putin ini sekadar sebuah strategi kehumasan untuk menjaga citranya sebelum maju dalam pemilihan Presiden Rusia tahun 2012. ”Para perancang humas (Putin) tidak mampu berbuat lebih dari sekadar mendudukkannya lagi di belakang kemudi pesawat,” sebut harian bisnis Vedomosti mengacu pada berbagai aksi Putin untuk menjaga citranya sebelum ini.

Sisa Chernobyl

Sementara itu, muncul kekhawatiran baru bahwa api yang membakar hutan, lahan pertanian, dan lahan gambut akan mengangkat lagi partikel-partikel radioaktif berbahaya saat kebakaran mulai merambat ke wilayah yang terkena dampak ledakan reaktor nuklir Chernobyl, 1986.

”Berdasar data tanggal 6 Agustus, telah terjadi 28 titik api di kawasan lahan radioaktif seluas 269 hektar di wilayah Bryansk,” tutur pejabat Roslesozaschita, sebuah organisasi lingkungan pemantau hutan di Rusia, kepada kantor berita Interfax.

Organisasi tersebut juga mencatat, sedikitnya ada 3.900 hektar kawasan radioaktif di seluruh Rusia yang turut terbakar dalam rangkaian kebakaran liar yang telah menewaskan 54 orang sejauh ini.

Bryansk adalah salah satu daerah yang paling parah terkena jatuhan partikel radioaktif saat Reaktor Nuklir Nomor 4 di Chernobyl (kini masuk wilayah Ukraina) meledak pada 26 April 1986 pagi. Selama puluhan tahun, partikel-partikel berbahaya tersebut kemudian terserap dalam tanah.

Namun, dengan adanya kebakaran lahan seperti saat ini, partikel-partikel tersebut dikhawatirkan terlepas ke udara lagi dan membentuk awan radioaktif berbahaya

Pohon Penghijauan Banyak yang Mati . 7 Juli 2010

Pohon Penghijauan Banyak yang Mati
7 Juli 2010

PEKANBARU (RP) - Gerakan menanam pohon penghijauan ya g sedang digalakkan pemerintah ternyata tidak diiringi dengan upaya merawat pohon yang telah ditanam tersebut. Akibatnya, banyak pohon penghijauan yang mati karena kurang perawatan.

Seperti yang terjadi pada pohon penghijauan di Jalan Soebrantas dan Jalan Soekarno Hatta.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru Asrul Budu saat ditemui Riau Pos, Selasa (6/7) mengakui bahwa gerakan penanaman pohon di mana pun akan sia-sia bila tidak ada gerakan perawatan pohon.. ‘’Suatu kenyataan bahwa penanaman pohon akan sia-sia bila tidak ada gerakan perawatan pohon,’’ ujar Asrul.

Namun ia menjelaskan kalau pohon yang mati tersebut akan diganti lagi oleh DKP. ‘’Namun untuk diketahui bahwa tanggung jawab pohon juga tanggungan pihak rekanan selama masa enam bulan. Seperti pohon-pohon yang ditanam di ruas Jalan Soekarno Hatta itu masih dalam tanggung jawab rekanan, karena belum lewat enam bulan,’’ papar Asrul lagi.

Dari ribuan pohon yang ditanam, Asrul katakan lebih banyak yang hidup. Dan kalaupun ada yang mati, pihaknya pasti mengganti dengan pohon yang baru.

Diakuinya, memang ada beberapa ruas jalan yang median jalannya sulit ditumbuhi pohon. Alasannya, dibawah taman median jalan tidak digali atau tetap beraspal. ‘’Sama dengan pinggir jalan, ada yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Tapi kita memang punya kendala juga, pohon yang telah di tanam seperti di Jalan Soebrantas misalnya, pohon di sana sebagian ada yang dirusak warga,’’ ungkapnya.

Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota untuk menghijaukan kota ini. Ribuan pohon sudah mereka tanam sejak 2009. ‘’Pohon itu kita sebar di jalan-jalan, perkantoran, Puskesmas dan sekolah-sekolah. Itu semua kita suplai. Kita hanya berharap semua pihak terlibat, termasuk masyarakat,’’ ungkapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan DKP Kota Pekanbaru Kemala Hayati MT menambahkan, persoalan banyaknya pohon yang tidak tumbuh yang ditanam pemerintah itu tanggung jawab bersama.

‘’Pohon yang ditanam sampai saat ini telah mencapai 3.800, kita harapkan partisipasi semua pihak termasuk masyarakat dalam mendukung go green,’’ kata Kemala.

Sama seperti Asrul, ia juga menilai memang banyak tantangan untuk penanaman pohon di jalan-jalan di kota ini. ‘’Tapi ada juga kendala karena pohon yang ditanam tidak sesuai struktur tanah. Kadang ada pohon yang di tanam dan tidak cocok di ruang terbuka. Jadi ada pemilihan bibit yang tidak tepat. Pemeliharaan yang kurang juga sangat berpengaruh,’’ ujarnya.

Kemala mengimbau kepada seluruh masyarakat kota untuk segera menanam pohon penghijauan.

‘’Mulai dari sekarang masyarakat menanam pohon supaya Kota Pekanbaru jadi hijau,’’ ucapanya.

Menurutnya, penanaman bisa dimulai dari perkarangan rumah masing-masing warga. ‘’Bila setiap warga menanam pohon penghijauan maka nantinya Kota Pekanbaru semakin sejuk dan asri,’’ imbaunya.(ilo)

Zulkifli Hasan

Jens Stoltenberg

Mari Elka Pangestu

DI jual KOMPUTER P.C Mini Tower

Norway Flag

LDII Go Green 2010: Penghijauan dengan Penanaman Pohon di Kabupaten Batang

LDII Go Green 2010: Penghijauan dengan Penanaman Pohon di Kabupaten Batang



Senin, 21 Juni 2010 16:24
Pencanangan penanaman pohon secara simbolis dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Hari Penanggulangan degradasi Lahan dan Kekeringan di Kabupaten Batang dilakukan hari Jumat 11 Juni 2010 di Pantai Sigandu Batang.Penanaman pohon secara simbolis dilakukan oleh Bupati Batang, H Bambang Bintoro,SE bersama Wabub H achfa Machfudz,Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Batang Hj. Susi Iriani,SE dan melibatkan Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ).
Ka Badan Lingkungan Hidup Kab. Batang, Ir. H Agus Riyadi, MM dalam upacara pencanangan melaporkan,tujuan kegiatan itu memberikan contoh nyata dalam upaya konservasi sumber daya alam,baik yang ada di hulu maupun di hilir.

Pohon yang ditanam sebanyak 15 000 batang lebih untuk daerah pantai dan pegunungan/pedesaan.

Ketua DPD LDII Kab. Batang, Drs. H Tulyono,Msi, menjelaskan, keikutsertaan warga LDII tsb sudah menjadi komitmen warga LDII untuk menjaga dan merawat lingkungan agar kita semua bisa meninikmatinya dengan nyaman.

Banjir Di Brasil

Republika OnLine » Breaking News » Internasional
Brasil Terus Mencari 600 Warga yang Hilang Tersapu Banjir
Kamis, 24 Juni 2010, 00:17 WIB



Banjir di Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO--Tim Penyelamat Brasil hingga kini masih mencari 600 orang yang dinyatakan hilang setelah hujan lebat yang berakibat banjir bandang di dua negara bagian di negara itu, Rabu (23/6). Korban meninggal pun kini genap menjadi 44 orang setelah Selasa malam lalu, ditemukan tiga mayat korban banjir.

Departemen Pertahanan Sipil negara bagian Alagoas mengatakan banjir yang mulai surut memberi kesempatan untuk para tentara dan petuga penyelamat menjangkau area yang terisolasi dengan perahu karet maupun helikopter. Peralatan berat akan digunakan untuk membersihkan rumah-rumah yang hancur, guna memudahkan anjing pelacak mencari korban yang mungkin saja masih bisa ditemukan.

Mereka percaya orang-orang yang hilang dalam keadaan selamat. Hanya saja, mereka kini dalam keadaan yang tak mampu mengenali anggota keluarga dan sanak saudara karena tak ada listrik dan sambungan telepon yang menghubungkan. Menurut juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Kota Maceio, ibu kota Alagoas, yang tak mau disebutkan namanya, pencarian orang hilang sudah mulai dilakukan. Tapi hingga kini, belum ada yang ditemukan.

Menurut pihak pemerintah, mereka telah mengirimkan bantuan senilsi 56 juta dolar AS berupa makanan, obat-obatan, dan pertolongan pertama. Selain itu, Angkatan Udara negara itu juga telah mengirimkan 10 ton kebutuhan pokok ke area-area yang terkena dampak paling parah.

Banjir Di Brasil

Banjir Hilangkan Seribu Orang
23 Juni 2010

RIO DE JANEIRO (RP)- Brazil kembali dilanda banjir besar. Hujan lebat yang mengguyur wilayah timur laut mengirim air bah ke sejumlah desa. Akibatnya, seribu orang dilaporkan hilang.


Hingga Selasa (22/6), setidaknya 38 orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi. Sejumlah desa di Negara Bagian Alagoas dan Pernambuco rusak parah. Dilaporkan, 400 ribu rumah di 22 kota kecil di Alagoas terendam air bah. Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva langsung mengadakan pertemuan koordinasi untuk mengatasi bencana itu.

Gubernur Alagoas, Teotonio Vilela Filho, mengatakan, beberapa jenazah terhempas hingga ke pinggir pantai dan tepi-tepi sungai. “Sampai sore ini (kemarin, red) kami telah menemukan 26 jenazah di Alagoas dan lebih dari seribu orang hilang,” terangnya sebagaimana dikutip BBC.

“Kami berdoa semoga mereka yang hilang ditemukan dalam kondisi hidup. Namun, kekhawatiran kami semakin besar ketika beberapa jenazah mulai ditemukan mengambang di beberapa wilayah,” lanjut dia sebelum melaporkan kejadian tersebut kepada Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva. Menurut otoritas setempat, sekitar 500 orang hilang ketika Sungai Mandau meluap. Setidaknya 12 orang dilaporkan tewas di Negara Bagian Pernambuco. Ribuan kilometer ruas jalan digenangi air bah sehingga menghambat jalur bantuan ke wilayah yang terdampak bencana.

Tim penyelamat mengevakuasi penduduk dengan menggunakan helikopter. Lebih dari 80 persen wilayah Kota Quebrangulo di Alagoas dilaporkan terendam banjir. Kejadian itu memaksa ribuan penduduknya mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Petugas dan personel angkatan laut membantu proses evakuasi. Banjir kali ini merupakan salah satu yang terbesar di wilayah yang sama, Alagoas. Pada 2009, banjir serupa menewaskan 44 orang dan membuat ratusan ribu kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.(cak/dos/jpnn)

Rombongan Menhut Menemukan Pabrik Kayu Lapis Siluman

Tragedi Bangka di Kaltim

Rombongan Menhut Menemukan Pabrik Kayu Lapis Siluman

Kamis, 24 Juni 2010 | 04:24 WIB

Sangatta, Kompas - Pemerintah daerah di Kalimantan Timur harus menghentikan kerusakan kawasan hutan di wilayah mereka. Eksploitasi batu bara yang tidak memperhitungkan daya dukung kawasan bisa membuat tragedi kerusakan Bangka akibat tambang timah terulang di sana.

Demikian hasil pantauan udara kawasan Kaltim Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Rabu (23/6). Turut serta anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Mas Achmad Santosa dan Yunus Hussein, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA Darori, dan penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Komisaris Besar Budi Susilo.

Menhut dan rombongan mengawali pemantauan udara menggunakan helikopter Agusta 119 dari Balikpapan. Kerusakan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto akibat pertambangan batu bara tampak jelas dari udara.

Ratusan lubang bekas tambang bertebaran sepanjang penerbangan menuju Samarinda. Danau yang ditinggalkan begitu saja dan sebagian masih ditambang mendesak Tahura dan wilayah permukiman penduduk.

”Kerusakan akibat tambang di Samarinda lebih parah dari Kalsel. Kalau hal ini terus dibiarkan, Kaltim bisa luluh lantak juga seperti Bangka,” kata Zulkifli.

Rombongan sempat mendarat di Tahura Bukit Soeharto melihat lokasi tambang liar CV Dwi Karya Pratama. Tiga perusahaan penambang liar lain yang kini juga disidik adalah Arjuna Mandiri, Pelangi Borneo, dan Bintang Pelangi Nusantara.

Gubernur Kaltim Awang Faroek menyambut rombongan di Samarinda. Dalam pertemuan singkat, Menhut, Menteri LH, dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sepakat segera mengundang Awang membahas masalah kehutanan di Jakarta.

Menhut sempat menegur dan mengingatkan Gubernur Kaltim soal tambang batu bara liar yang banyak merambah hutan. Tahura Bukit Soeharto seluas 67.766 hektar kini rusak parah dan hutan yang masih ada semakin terancam karena sedikitnya 100 kuasa pertambangan (KP) batu bara beroperasi di sekelilingnya.

Awang mengakui hal itu dan menyatakan, para bupati harus mencabut izin KP yang beroperasi di kawasan hutan. Awang meminta Menhut menerbitkan surat yang menguatkan gubernur mendesak bupati menertibkan KP bermasalah dan menghentikan pinjam pakai kawasan hutan di Kaltim.

Menhut menyanggupi permintaan itu dan meminta Gubernur Kaltim serius menghentikan kerusakan hutan. Kaltim salah satu provinsi bakal menjadi proyek percontohan moratorium izin baru konversi hutan alam dan lahan gambut kerja sama Indonesia dan Norwegia.

Di Samarinda, rombongan meninjau pabrik kayu lapis PT Harimas Jaya Plywood di tepi Sungai Mahakam. Pabrik yang tak beroperasi tujuh tahun akibat pailit itu ternyata berproduksi lagi tanpa izin dengan sumber bahan baku yang tidak jelas.

Darori menegaskan, penyidikan akan terus berjalan. ”Untuk Kaltim ada sedikitnya 160 kasus pidana kehutanan. Siapa pun yang melanggar undang-undang kehutanan akan diperiksa, termasuk pejabat,” ujarnya.

Achmad Santosa menegaskan, pelanggaran yang terjadi sekarang merupakan salah satu efek negatif otonomi daerah. Walau demikian, penegakan hukum tetap harus berjalan.

”Sekarang masa mencuci piring karena pesta sudah lama usai,” ujar Santosa. (ham/bro)

Penangkaran badak jawa di Gunung Honje diresmikan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan

Penangkaran Badak Jawa di Gunung Honje

Posted on 22 Juni 2010 by alamendah

Penangkaran badak jawa di Gunung Honje diresmikan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Senin, 21 Juni 2010. Penangkaran badak jawa (Rhinoceros sondaicus) akan dikembangkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dengan mengambil lokasi di blog Gunung Honje yang terletak di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.
Penangkaran badak jawa di gunung Honje pada tahun 2011 diharapkan sudah mulai dihuni oleh badak jawa (Rhinoceros sondaicus). Ditargetkan pada tahun 2015, penangkaran ini sudah mampu membiakkan badak jawa sehingga akan menambah jumlah populasi mamalia terlangka di dunia ini menjadi sedikitnya 75 ekor. Populasi badak jawa saat ini diyakini kurang dari 50 ekor bahkan bisa jadi hanya berkisar antara 25-36 ekor.
Lokasi penangkaran badak Jawa dipusatkan di area 3.000 hektare dari luas habitat populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sekitar 38 ribu hektare. Lokasi penangkaran tersebut berada di kawasan Gungung Honje bagian Selatan, yakni dengan cara dilakukan pemagaran beraliran listrik setinggi 2 meter sepanjang 24 kilo meter.

Badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon yang tertangkap kamera trap
Penangkaran badak jawa di Gunung Honje ini selain mampu mengembangbiakkan badak jawa sehingga menyelamatkan badak jawa dari kepunahan diharapkan juga menjadi taman marga satwa dunia (TMSD) yang akan menarik minat wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Di penangkaran ini, wisatawan akan dapat melihat secara langsung keberadaan badak jawa yang merupakan mamalia terlangka di dunia. Selama ini, badak jawa termasuk binatang yang sangat pemalu sehingga sulit ditemui secara langsung.
Untuk lebih mendukung program penangkaran badak jawa, Menteri Kehutanan dalam acara peresmian penangkaran badak jawa juga mencanangkan tanggal 21 Juni sebagai Hari Konservasi Badak Indonesia.
Hati-hati. Upaya pelestarian badak jawa dengan mendirikan penangkaran di Gunung Honje yang ditarget terwujud pada tahun 2011 dilaksanakan dengan hati-hati. Badan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) akan bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten seperti Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dunia juga akan membantu, seperti dari Executive Director International Rhino Foundation Susie Eliis, Kimsei Vier (Tulsa Zoo), dan Ruchweet (Miami).
Harapan kita semua tentunya sama, semoga penangkaran di Gunung Honje ini akan mampu mengembangbiakkan dan melestarikan badak jawa (Rhinoceros sondaicus) sehingga fauna identitas provinsi Banten yang populasinya saat ini tersisa kurang dari 50 ekor mampu terhindarkan dari kepunahan.
Referensi:
• sains.kompas.com/read/2010/02/23/11173595/Gunung.Honje.Jadi.Pusat.Pembiakan.Badak.Jawa
• alamendah.wordpress.com/2009/10/02/badak-jawa-satwa-terlangka-di-dunia/
• Sains.kompas.com (gambar)
Indonesia-Jepang Tandatangani Perjanjian Pinjaman Perubahan Iklim
Astrid Puspasari
23/06/2010 21:45
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperpanjang pinjaman ODA Jepang untuk Indonesia senilai Rp 27,195 triliun, untuk Program Pinjaman Perubahan Iklim (III). Perjanjian dilakukan guna mendukung kebijakan perubahan iklim di Indonesia atas pemanasan global akibat penyerapan karbon dan pengurangan emisi gas.

Perjanjian Indonesia-Jepang itu diselenggarakan pada 23 Juni 2010 di Jakarta, dan ditandatangani oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Kojiro Shiojiri serta Direktur Jendral untuk Hubungan Asia Pasifik dan Afrika, T. M. Hamzah Thayeb. Pinjaman Program Perubahan Iklim (III) itu akan dikenakan bunga 0,15 persen per tahun, dalam jangka pengembalian 15 tahun dengan masa tenggang lima tahun.

Selain membahas program pinjaman, pemerintah Jepang juga menyediakan bantuan bergaransi senilai dua triliun rupiah, untuk pemeliharaan hutan dan meningkatkan kemampuan mengatasi bencana alam pada Maret silam.(AST)

Sukseskan Penanaman 1 Milyar Pohon Tahun 2010 19/03/2010 03:13 S I A R A N P E R S Nomor: S.176/PIK-1/2010 SUKSESKAN PENANAMAN 1 MILYAR POHON

Sukseskan Penanaman 1 Milyar Pohon Tahun 2010

19/03/2010 03:13

S I A R A N P E R S
Nomor: S.176/PIK-1/2010

SUKSESKAN PENANAMAN 1 MILYAR POHON TAHUN 2010
(ONE BILLION INDONESIAN TREES FOR THE WORLD)

Upaya menumbuhkan budaya menanam di masyarakat dilakukan Kementerian Kehutanan melalui berbagai program penanaman. Tercatat program yang telah dilaksanakan antara lain Aksi Penanaman Serentak Indonesia (tahun 2007 dan 2008), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (tahun 2007), Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (tahun 2008), serta Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree - tahun 2009).

Keberhasilan seluruh program tersebut memacu pemerintah untuk meluncurkan program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dengan motto “Satu Miliar Pohon Indonesia untuk Dunia” atau “One Billion Indonesian Trees for the World”. Penyediaan bibit direncanakan melalui anggaran DIPA BA tahun 2010 sebanyak 36 juta batang, partisipasi para pihak (swasta, BUMN, LSM, Pemda, lembaga donor) 300 juta batang, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa 320 juta batang, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai 300 juta batang, serta Hutan Rakyat Kemitraan sebanyak 50 juta batang.

Melalui program Penanaman 1 Miliar Pohon Tahun 2010 ini Kementerian Kehutanan juga berupaya untuk sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar hutan. Beberapa skema yang ditempuh Kementerian Kehutanan adalah melalui Hutan Kemasyarakatan, dimana tahun 2010 ini direncanakan seluas 210.749,64 ha, Hutan Rakyat Kemitraan seluas 203.833 ha, Hutan Desa seluas 10.310 ha, dan pencadangan Hutan Tanaman Rakyat mencapai 480.303 ha. Total luas seluruh skema tersebut mencapai 905.195,64 ha. Apabila setiap Kepala Keluarga (KK) diberikan ijin kelola rata-rata seluas 15 ha, dan melibatkan 4 orang sebagai tenaga kerja, maka sedikitnya 60.346 KK atau 241.384 tenaga kerja terserap dalam pengelolaan hutan ini. Apabila setiap hektare yang dikelola masyarakat dapat menghasilkan 200 m3 kayu dengan harga Rp. 500.000,00/m3, maka setiap hektare lahan dapat menghasilkan 100 juta rupiah, atau Rp 1,5 miliar setiap KK.

Selain program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010, suksesnya program One Man One Tree tahun 2009 juga masih dapat ditingkatkan. Apabila pada tahun 2009, 1 orang menanam 1 pohon selama kurun waktu 1 tahun ditingkatkan menjadi 1 orang menanam 1 pohon setiap bulan selama kurun waktu 1 tahun, maka dalam waktu 1 tahun akan tertanam 2,76 miliar pohon!

Secara individu, secara keluarga, kelompok, RT, RW, Desa, Kelurahan, Kecamatan, Wilayah, hingga Pemerintah Daerah harus diupayakan berpartisipasi melakukan penanaman pohon. Kita harus mulai dari diri sendiri, kita mulai dari lingkungan kita sendiri, kita mulai dari sekarang. Mari bersama kita sukseskan Penanaman 1 Milliar Pohon Tahun 2010, ONE BILLION INDONESIAN TREES FOR THE WORLD!

Gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon, harus terus digelorakan dan dilakukan secara kontinyu pada setiap tahun masa tanam. Dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang, bangsa Indonesia akan menikmati indahnya bumi Indonesia hijau berseri dengan masyarakatnya yang sejahtera, jauh dari bencana.

Jakarta, 19 Maret 2010
Kepala Pusat Informasi Kehutanan,
ttd.
Masyhud
NIP. 19561028 198303 1 002

Peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia Ditandai Penanaman Pohon

Peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia Ditandai Penanaman Pohon
Selasa, 04/05/2010 - 12:11

BOGOR, (PRLM),-Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Republik Indonesia dan Federasi Rusia ditandai dengan penanaman pohon persahabatan Indonesia-Rusia di Kebun Raya Bogor, Selasa (4/5).

Kegiatan yang difasilitasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu dihadiri Menteri Lingkungan Hidup (Men LH) Gusti Muhammad Hatta, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Alexander A. Ivanov, dan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor LIPI Mustaid Siregar.

Men LH Gusti Muhammad Hatta menanam pohon Schefflera rugosa (Blume) Hamrs, sedangkan Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander A. Ivanov menanam pohon Trevesia burckii Boerl. Penanaman kedua pohon yang merupakan familia Araliaceae itu dilakukan Taman Tijsmann Kebun Raya Bogor.

Men LH Gusti Muhammad Hatta menuturkan, penanaman dua pohon sebagai upaya melestarikan lingkungan hidup. "Dua pohon ini diharapkan menjadi simbol eratnya persahabatan dua negara," ujarnya pada sela-sela acara.

Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander A. Ivanov mengatakan, Indonesia merupakan negara yang menarik dan kaya sumber daya alam dan beragamnya budaya. Persahatan dua negara (Indonesia dan Rusia) diharapkan semakin erat sejalan dengan pertumbuhan kedua pohon.

Sementara itu, Kepala PKT Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar menuturkan bahwa kedua pohon tersebut dikoleksi saat ekspedisi botani di Sumatera Barat dan dipilih berdasarkan koleksi yang ada di Kebun Raya Bogor.(A-94/kur)***

Asyiknya Tanam Pohon Bakau di Pantai Indah Kapuk

Sabtu, 24/04/2010 14:41 WIB

Asyiknya Tanam Pohon Bakau di Pantai Indah Kapuk

Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Gerakan menanam pohon yang digencarkan oleh pemerintah ternyata juga dipatuhi anak-anak. Pelajar Sekolah Dasar hingga pelajar SMP tampak asyik menanam pohon bakau.

Hal ini terlihat di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Sabtu (24/4/2010). Puluhan siswa datang dari berbagai sekolah di Jakarta.

"Saya baru pertama kali tanam pohon," kata Icha, siswi SD Regina Selly, Bogor, Jawa Barat.

Icha dan puluhan siswa lainnya rela berkotor-kotor ria nyemplung ke dalam lumpur di Pantai Indah Kapuk. Bau lumpur yang menyengat tak membuat mereka merasa jijik.

"Saya menanam dua," timpal Jackson, siswa SD sukses Abadi, Jakarta dengan girang. Seperti halnya Icha, Jackson juga mengaku baru pertama kali menanam pohon. "Seneng," ujarnya girang.

Menurut penyelenggara, program penanaman pohon ini dimaksudkan untuk memberi kesadaran dini akan pentingnya alam yag hijau serta menjaga kelestarian hutan, terutama hutan mangrove.

"Hutan kita saat ini terancam punah. 1,5 juta hektar hutan kita rusak tiap tahunnya. Baik karena akibat penerbangan hutan, pembukaan hutan, tanaman industri besar-besaran dan sebagainya," kata General Manager Taman Buah Mekar Sari, Hari Tanjung, saat memberi sambutan sebelum acara penanaman pohon.

Tak cuma anak-anak, banyak juga orang dewasa yang ikut menanam pohon bakau. Tak kurang dari dua ratusan pohon bakau pun berhasil ditanam.

Tampak juga dalam penanaman pohon bakau ini Putri Pariwisata Indonesia Andara Rainy Ayudini. Andara, dalam sambutannya sebelum penanaman pohon mengungkapkan betapa pentingnya menanam pohon untuk kelangsungan hidup manusia.

"Tolong bagi adik-adik minta kepada mama dan papanya di depan rumah agar ditanam pohon. Coba kalau garasi kita sebagian diubah untuk ditanami pohon," ajak Andara kepada peserta penanaman pohon bakau.

Selanjutnya, panitia akan melakukan acara serupa ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi penanaman pohon kepada para siswa.

(anw/gus)

MARI LINDUNGI GAJAH RIAU

Lagi, Gajah Riau Mati Dibantai Warga

Rabu, 24/03/2010 15:59 WIB

Lagi, Gajah Riau Mati Dibantai Warga


Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

Jakarta - Pembataian gajah liar sumatera terus saja terjadi di Riau. Kali ini seekor anak gajah ditemukan membusuk dengan kondisi gadingnya raib dan belalainya terbelah. Ini menunjukan gajah tersebut sengaja dibunuh.

Gajah ini ditemukan warga membusuk di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Bangkai gajah itu berada di semak belukar dengan kondisinya sudah membusuk dan tidak utuh lagi. Belalai gajah terlihat terpisah dari badannya, begitu juga gading gajah sudah diambil.

"Awalnya kita mencium bau busuk yang menyengat. Setelah kita cari tahu, ternyata di semak-semak itu terlihat bangkai dan ternyata itu gajah. Dari sana kita melaporkan ke pihak yangt terkait," ungkap Parmin (63) seorang warga yang menemukan bangkai gajah tersebut.

Warga desa menyebut, selama ini perkampungan mereka memang sering didatangi gajah liar. Gajah liar ini diperkirakan dari kawasan hutan swaka margasatwa Balai Raja. Namun kondisi Balai Raja dengan luas sekitar 18 ribu hektar itu, ini 9 persen kondisinya sudah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Diperkirakan belasan ekor gajah yang masih berkeliaran di perkampungan.

"Kalau kondisi ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin gajah-gajah ini akan menjadi sasaran pembantaian orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ungkap warga.

Sementara itu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Trisnu Danisworo yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya pembantaian gajah tersebut. Namun pihaknya masih akan mengindetifikasi jenis kelamin dan usia gajah tersebut.

"Kita juga akan menurunkan tim gajah jinak ke perkampungan warga untuk mengusir gajah liar tersebut. Tapi memang setelah diusir yang namanya gajah liar, tetap saja nantinya akan kembali lagi," kata Trisnu.
(cha/djo)

KSLM Berbagi Bibit Pohon di Hari Bumi 2010

Kamis, 22 April 2010 18:48
KSLM Berbagi Bibit Pohon di Hari Bumi 2010

Dalam rangka memperingati hari bumi, Kelompok Studi Lingkungan Hidup membagi-bagikan bibit pohon. Tujuannya, mengajak warga mencintai lingkungan dan menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Riauterkini-PEKANBARU-Bersampena dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh pada hari ini Kamis (22/4/10), sejumlah aktifis lingkungan melakukan berbagai kegiatan. Termasuk Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH) Riau. Untuk memperingati hari bumi, mereka membagikan 500 bibit pohon gratis kepada masyarakat.

Salah seorang aktivis KSLH, Rizal, bibit ini dibagikan kepada pengendara yang melintas di persimpangan lampu merah Polda RIau jalan Sudirman. Kegiatan tersebut menurut Rizal merupakan upaya aktivis pecinta lingkungan untuk mengajak masyarakat luas ikut mencintai lingkungan.

"Kita bagi-bagikan beberapa jenis bibit pohon kepada warga yang melintas di Jl Sudirman dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada hari ini. Tujuan kegiatan kita itu adalah untuk mengajak warga mencintai lingkungan dengan menanam pohon di halaman rumah mereka masing-masing," terangnya.

Menurutnya, bukan menjadi rahasia umum jika lingkungan di Riau sudah sangat parah kerusakannya. Indikasinya daerah ini tak henti-hentinya dirundung bencana. Mulai dari banjir, kabut asap dan terakhir temperatur udara yang kian ekstrim, yakni mencapai 35 derajat celsius. "Kita tentu berharap, dengan pembagian bibit pohon ini, Kota Pekanbaru bisa jadi sejuk," katanya lagi.***(H-we)

R.A Kartini

Biografi Kartini

Sumber : Wikipedia

Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Makam R.A. Kartini di Bulu, Rembang.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Kartinischool (1918)

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
[sunting] Surat-surat

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru, dengan pembagian buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Dalam bahasa Inggris, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan Sunda.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
[sunting] Pemikiran

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.

Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.
[sunting] Buku

* Habis Gelap Terbitlah Terang

Sampul buku versi Armijn Pane.

Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.

Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.

* Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya

Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.

Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.

Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.

* Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904

Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.

Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.

* Panggil Aku Kartini Saja

Sampul Panggil Aku Kartini Saja.

Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.

* Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya

Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.

Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi. Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.

* Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.

"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi.

[sunting] Kontroversi

Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.

Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.
[sunting] Pranala luar
Wikiquote-logo-en.svg
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Kartini

* (id) Surat-surat Kartini, Kekaguman pada yang Tak Pernah Dibaca, Kompas
* (id) Pejuang Kemajuan Wanita, tokohindonesia.com
* (id) Melihat Sosok Baru Kartini, Kompas
* (id) Semangat Kartini dan Politik Etis, Pikiran Rakyat
* (id) Osmose Budaya, Kartini dan Kreativitas Sastra
* (nl) kartini.info

Gerakan Tanam 2010 Pohon di Batam

Gerakan Tanam 2010 Pohon

Dipublikasikan: jimmy
batamcyberzone.com

Published: 15 April, 2010 | 09:18


Gerakan Tanam 2010 Pohon

Batam (BCZ) Dukungan masyarakat Batam kepada panitia acara Global Greening Ocarina patut diacungi jempol melihat jumlah pohon yang ditargetkan untuk ditanam telah melampaui target.

Global Greening Ocarina saat ini telah memprogramkan untuk melakukan acara penananaman 2010 pohon oleh 2010 keluarga pada 18 April 2010 yang dihelat Mega Wisata Ocarina, namun ternyata jumlah bibit yang berhasil dikumpulkan kini telah berjumlah 5.000 pohon.

“Luar biasa animo masyarakat dan pemerintah pada acara penghijauan yang akan kita gelar. Oleh karena itu, kita imbau kepada seluruh masyarakat Batam dan Kepri yang ingin berpartisipasi sekiranya dapat ikut menanam pohon dan kita terbuka. Hal ini tidak terlepas dari respon yang cukup tinggi dari elemen masyarakat di Batam serta dukungan dari Pemprov Kepri, Pemko Batam, Otorita Batam, KNPI dan beberapa anggota dewan,” kata Direktur Mega Wisata Ocarina, Dewi Koriati.

Ajang penanaman 2010 pohon ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi se-Dunia yang akan diperingati pada 22 April mendatang. Dan yang jelas kegiatan itu sebagai bentuk keprihatinan manajemen Ocarina atas semakin menipisnya kawasan hijau di Kota Batam.

Ocarina akan terus menggelar program GGO tersebut secara berkala dan tempatnya pun tidak hanya di Ocarina saja. Namun akan dilakukan di kawasan-kawasan yang memang perlu dihijaukan lagi.

“GGO ini merupakan counter dari istilah global warming yang selama ini banyak dikampanyekan berbagai pihak. Melalui program ini, kami menggugah masyarakat lebih banyak melakukan aksi penyelamatan bumi dan tak sekadar berbicara tentang pemanasan global,” tukas Dewi.(bp)

Gerakan Tanam Pohon oleh Perempuan Indonesia

Gerakan Tanam Pohon oleh Perempuan Indonesia

2 April 2010, 01:50 pm

Ajang gerakan tanam 10.000 pohon di lahan kritis kembali digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Aksi tanam pohon ini diadakan di Desa Majalaya dan Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, yang memang memiliki banyak lahan kritis dan lahan tandus.

Gerakan yang dinamakan “Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara” ini dihadiri oleh Ketua Umum Kowani DR Hj Dewi Motik Pramono, MSi, isteri Wakil Gubernur Jawa Barat Shendy Dede Yusuf, dan Bupati Cianjur Drs Tjetjep Muchtar Sholeh, MM. Selain itu hadir juga perwakilan dari tujuh organisasi besar perempuan di Indonesia, di antaranya Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan, dan PKK.

Gerakan tanam pohon ini memang merupakan salah satu Program Umum Kowani Bidang Lingkungan Hidup yang dicanangkan pada Kongres XXIII Kowani, Desember 2009 lalu di Jakarta.

Program ini adalah lanjutan dari penanaman 10 juta pohon yang diprakarsai oleh tujuh organisasi besar perempuan di Indonesia.

“Tanam pohon merupakan tanggung jawab kaum wanita dalam melestarikan lingkungan hidup, ” ujar Dewi Motik, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan. Ia memimpin langsung penanaman pohon ini di Cianjur, Selasa (30/3/2010) lalu.

Target awal gerakan tanam pohon pada tahun 2007 adalah sebanyak 10 juta pohon, dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas ke Pulau Rote. Jumlah ini ternyata sudah terlampaui. Target pun naik menjadi 15 juta pohon pada tahun 2008, dan meningkat menjadi 17 juta pohon pada tahun 2009.

Berbagai macam bibit pohon yang akan ditanam di daerah tersebut antara lain pohon sengon, mahoni, dan buah-buahan seperti mangga, rambutan, durian, dan sukun. Penanaman pohon diikuti dengan acara tebar benih 10.000 bibit ikan, seperti ikan nila dan mujair di kolam-kolam penduduk sekitar dua desa tersebut.

“Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara” ini telah dicanangkan sejak 1 Desember 2007 oleh Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono di Jakarta. Keberhasilan kaum perempuan dalam gerakan tanam dan pelihara telah mendapat pengakuan dari UNEP (United Nation Environment Program) dan mendapat Certificate of Global Leadership yang diberikan kepada Ibu Ani Yudhoyono dan Menteri Kehutanan MS Kaban. Gerakan ini juga telah mendapatkan penghargaan dari Organisasi Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.

artis ibukota Luna Maya bersama 400 karyawan PT Djarum melakukan penanaman pohon trembesi

Demak (Espos)–

Dalam upaya mengatasi pemanasan global, artis ibukota Luna Maya bersama 400 karyawan PT Djarum melakukan penanaman pohon trembesi di pinggir jalan Demak-Semarang, Minggu (18/4).
Kehadiran artis cantik tersebut mempu menyedot perhatian masyarakat setempat, sehingga berbondong-bondong mendatangi kegiatan dalam rangka program Djarum Trees For Life tersebut.

Kondisi ini menyebabkan arus lalulintas kendaraan di jalur utama Semarang-Surabaya menjadi tersendat. Menurut Luna, gerakan penanaman pohon ini harus didukung oleh semua pihak, guna mencegah semakin rusaknya lingkungan akibat pemanasan global.

“Bila gerakan menanam pohon ini dilakukan secara serentak seluruh masyarakat, maka Indonesia menjadi hijau karena banyak pohon,” katanya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap penghijaun, Luna menambahkan halaman rumahnya ditanami bermacam pohon misalnya rambutan dan mangga.

“Saya berharap masyarakat bisa ikut merawat pohon trembesi ini agar dapat tumbuh dengan maksimal guna mengatasi pemanasan global,” ujar Luna.

Thomas Budi Santosa dari PT Djarum menyatakan pihaknya menggandeng Luna Maya karena memiliki visi yang sama terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia.

“Melalui program Djarum Trees For Life akan ditanam sebanyak 2.767 pohon trembesi di jalur Semarang-Demak-Kudus,” ujar dia.

Pohon trembesi dipilih, karena satu batang pohon mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya, selain dapat menurunkan konsentrasi gas secara efektif, serta menjadi tanaman penghijauan.

Tanam Pohon, Luna Maya

Minggu, 18/04/2010 17:25 WIB
Tanam Pohon, Luna Maya Diserbu Ribuan Orang
Adhie Ichsan - detikhot


Demak Minggu, (18/4/2010) detikhot berkesempatan mengikuti kegiatan Luna Maya menanam Pohon Trembesi di sekitar jalan raya Karang Anyar, Demak, Jawa Tengah. Menanam pohon di pinggir jalan, presenter 'Dahsyat' itu pun diserbu ribuan orang.

Luna bersama 400 karyawan Djarum di Kudus mengawali penanaman pertama dari 2.767 Pohon Trembesi yang akan ditanam di sepanjang turus jalan Semarang - Kudus, Jawa Tengah. Penanaman dilakukan sepanjang 1.2 kilometer. Ribuan warga yang antusias melihat Luna dari dekat telah memadati areal penanaman pohon sejak siang hari.

Terik matahari yang menyengat dan ribuan warga yang menonton, tidak menyurutkan langkah Luna untuk mengurangi dampak global warming. Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta peduli terhadap lingkungan dengan menanam pohon.

"Saya ingin menularkan semangat pelestarian lingkungan kepada masyarakat luas dengan gerakan menanam pohon. Saya senang banget banyak warga yang antusias," ajak Luna saat acara Djarum Trees For Life, Minggu (18/4/2010).

Bintang iklan sabun itu mengaku sangat peduli terhadap lingkungan. Di rumah tempat tinggalnya pun Luna menanam berbagai jenis pohon.

"Biar dampak global warming nggak semakin parah, makanya ditanami pohon yang bisa menyerap banyak CO2 dan emisi karbon lainnya, saya sarankan untuk tanam pohon Trembesi," ajaknya.

Menurut catatan Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, menanam pohon Trembesi merupakan suatu terobosan untuk mengatasi global warming, karena pohon tersebut memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. Satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya.

Selain itu, pohon Trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, tanaman penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
(ich/yla)

LINDUNGI SATWA DAN PUSPA INDONESIA

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI DAN YANG DIBURU !
Posted by iwandahnial under BERITA, BINATANG, EKONOMI, FAUNA, HUKUM, LINGKUNGAN HIDUP, NEWS, PENDIDIKAN, UMUM
[26] Comments

TRENGGILING : BINATANG YANG DILINDUNGI DAN YANG DIBURU !

-

-

Dipasaran gelap internasional harga daging trenggiling, binatang yang dilindungi, mencapai 112 dollar AS per kg (sekitar Rp. 1 juta). Harga jual di restoran bisa mencapai 210 Dollar AS (sekitar Rp 1,9 juta) per kg dan harga sisiknya per keping mencapai 1 dollar AS (sekitar Rp. 9.000). Sedangkan harga jual 1 kg daging teringgiling dari pengumpul lokal (di Indonesia) mencapai Rp.250.000.

-

Harga jual daging trenggiling yang menggiurkan inilah yang membuat orang-orang memburu teringgiling yang hidup di Indonesia (juga di Malaysia dan Thailand) untuk di ekspor daging dan kulitnya (sisik) secara ilegal ke para peminat di luar negeri, antara lain ke China, Singapore, Thailand, Vitenam dan Laos demi kepentingan bahan kosmetik, obat kuat, santapan di restoran dan kulitnya untuk bahan pembuatan shabu (narkoba).

-

Coba kita simak cuplikan-cuplikan berita tentang tertangkapnya para pedagang gelap daging dan kulit trenggiling di bawah ini :

-

1. Kompas, 2 Agustus 2008. “Omzet Trenggiling Miliaran Rupiah”:

-

-

Perdagangan trenggiling secara ilegal yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, diperkirakan beromzet ratusan miliar rupiah per bulan. Jaringan perdagangan trenggiling yang dibongkar di Palembang itu merupakan pemasok trenggiling ke China, laos, dan Vietnam. Dan seterusnya.

-

2. Berita Umum, 27 April 2008. “Penyelundupan Daging Tenggiling Di Kalimantan Selatan” : Sebanyak 360 satwa tengggiling yang sudah dikemas untuk dijual dagingnya ke luar negeri disita petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan, Kamis 17 April 2008 lalu. Selain daging, petugas menemukan 7 ekor tenggiling yang akan diselundupkan. Daging satwa langka itu disita petugas dari rumah seorang warga Banjarmasin Selatan. Sementara itu, petugas akan melepas kembali tenggiling yang masih hidup ke dalam hutan. Sedangkan daging tenggiling rencananya bakal segera dimusnahkan petugas (liputan6).

-

3. Padang, Kompas 15 April 2008. “Penyelundupan 23 Tenggiling Digagalkan” :

-

-

Direktorat Polisi Perairan Sumatera Barat menggagalkan rencana penyelundupan 23 tenggiling atau trenggiling dari Kabupaten Kepulauan mentawai. Diduga tenggiling dari Sumatera Barat ini kan diperdagangkan ke luar negari. Dan seterusnya.

-

4. Bandar Lampung (Lampost 16 Nopember 2006). “Hewan Dilindungi: 208 Ekor Daging Tenggiling Dimusnahkan”: Setelah sepekan diamankan Badan Karantina Pertanian, Balai Karantina Hewan Kelas I Panjang, 208 ekor daging tenggiling (Manis javanicus) seberat 637,25 kg dalam 20 boks (koli), dimusnahkan di lokasi Pos karantina Hewan, tarahan, Rabu 15 Nopember 2006. Pemusnahan dilakukan pihak karantina karena selain petugas kesulitan mencari pemilik barang, juga keterbatasan sarana. Selanjutnya penyelidikan diserahkan kepenyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Penyelidikan terus dilakukan PPNS-BKSDA. Tenggiling memang bukan hewan langka, tapi masuk kategori hewan yang dilindungi,” kata Kepala Seksi Balai Karantina Hewan Kelas 1 Panjang drh Arinaung Siregar di lokasi pemusnahan. Dan seterusnya.

-

Sebanyak 763 kilogram trenggiling (Manis Javanica atau Paramanis Javanika) hasil sitaan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 10 Desember 2009, dimusnahkan oleh Departemen Kehutanan di Taman Wisata Angke, Kapuk, Jakarta.

Daging satwa langka ini rencananya akan diekspor oleh penyelundup ke Hongkong, sebagai bahan baku obat dan makanan. (Sumber: Harian Kompas).

-

Berita dari Malaysia :

-

1. George Town (Berita Harian, 15 April 2008). “Perhilitan Rampas Tenggiling RM 50.000” :

-

-

Jabatan Perlindungan Hidupan Liar dan Taman Negara (Perhilitan) merampas 98 ekor tenggiling hidup bernilai RM 50.000 di Kampung Menerung, Kepala Batas dekat sini, semalam. …………. Katanya, semua tenggiling yang dirampas itu disyaki untuk dijadikan makanan eksotik selain dieksport ke beberapa negara jiran dan dijual kepada pemborong tempatan. “Tenggiling hidup juga mendapat permintaan tinggi untuk dijadikan ubat tenaga batin dan dipercayai dijual pemborong dengan harga RM 130 sekilogram,” katanya ketika ditemui di pejabatnya disini, semalam. Dan seterusnya.

-

2. Bukit Kayu Hitam (Bernama 14 Juli 2008). “UUP Tahan Lelaki Cuba Seludup Tenggiling ke Thailand” : Unit Pencegah peneludupan (UUP) Bukit Kayu Hitam mematahkan percubaan menyeludup tenggiling ke Thailand apabila berjaya memberkas seorang lelaki tempatan dan merampas 31 ekor binatang itu yang dianggarkan bernilai RP 33.000 di pasaran gelap negara jiran malam tadi………

-

3. Bernama 27 Juni 2007. “Pihak Berkuasa Thailand Rampas tenggiling, Penyu Dari Pulau Pinang” : Pihak berkuasa Thailand merampas 60 kotak kayu yang mengandungi kira-kira 250 ekor tenggiling dan 64 ekor penyu species terancam yang diseludup dari Pulau Pinang ke Vientiane, Laos……….. Lt Thanayod Kengkasikij dari Divisyen Perhutanan Polis berkata dari Laos, kemungkinan haiwan itu dihantar ke China, dengan peminat daging haiwan itu sedia membayar kira-kira 2 juta bath untuknya………… “Ia harus menjadi isyarat bagi negara-negara Asia untuk meningkatkan kerjasama untuk mencegah penyeludupan haiwan liar,“ katanya……… Thailand terkenal sebagai pusat transit bagi perdagangan haram hidupan liar. Thanayod berkata kebanyakan haiwan itu diseludup dari Indonesia dan Malaysia dan kebanyakan dihantar ke restoran dagang haiwan liar di China melalui Laos. Mook Wongchyakul dari WildAid memberitahu akhbar itu, tenggiling dijual pada harga Bt 1.800 hingga Bt 3.000 (Baht) seekor di sepanjang sempatan Thai-Laos. (RM 1= Bt 11). Katanya seekor tenggiling berzaiz kecil boleh dijual pada harga Bt 7.700 hingga Bt 11.500 (baht) seekor di pasaran China dan haiwan itu dijual bagi daging dan kulitnya.

-

Sisik tenggiling sitaan Malaysia

-

-Seorang wanita penduduk daerah Pai, Tailand Utara, membawa trenggiling yang sudah dikuliti, siap untuk dimasak.

-

MENGENAL SOSOK TRENGGILING

-

-

Trenggiling atau tenggiling, atau pangolin, bahasa Inggrisnya “Scaly Ant Eater”, atau nama latinnya Manis Javania (untuk jenis trenggiling yang hidup di Indonesia dan Malaysia) adalah hewan mamalia (menyusui) yang tidak bergigi.

-

Binatang ini hidup di daerah hutan hujan tropis dataran rendah. Makanannya adalah serangga terutama semut dan rayap. Bentuk tubuhnya memanjang. Panjang dari kepala sampai pangkal ekor sekitar 58 cm, sedang panjang ekornya sekitar 45 cm, beratnya sekitar 2 kg. Umumnya trenggiling betina lebih pendek dari trenggiling jantan. Ia memiliki lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga dari panjang tubuhnya untuk mencari semut disarangnya. Disamping itu trenggiling mempunyai 2 pasang kaki yang pendek, mulut, mata, telinga dan sisik yang sangat keras.

-

-

Sisik tenggiling yang bersifat keras, tebal dan tajam itu membantu melindungi dirinya dari musuh. Selain itu ia melindungi dirinya dari musuh dengan cara menggulung badannya hingga seperti bentuk bola. Ia dapat pula mengibaskan ekornya yang bersisik tajam sehingga bisa melukai pengganggunya.

-

-

Trenggiling aktif melakukan kegiatannya hanya di malam hari. Ia mampu berjalan beberapa kilometer dan balik lagi kelubang sarangnya yang ditempatinya untuk beberapa bulan.

-

Diwaktu siang ia bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Ia suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya.

-

Musim kawin trenggiling jatuh pada bulan April sampai Juni. Setelah sang betina mengandung beberapa bulan, ia akan melahirkan anaknya. Anak yang baru dilahirkan beratnya sekitar setengah kg (500 gr), panjang sekitar 45 cm, dan tak lama setelah lahir anak trenggiling langsung bisa berjalan. Waktu lahir sisik si anak masih lembut, namun akan menjadi keras dalam masa 2 hari. Biasanya induk trenggiling akan menjaga anaknya 3 sampai 4 bulan. Selama itu sang anak sering di bawa-bawa oleh induknya di atas ekornya.

-

Trenggiling terdiri dari satu jenis (genus) dan 7 spesies / species (rumpun), yaitu spesies :

-

1. Manis Javania, hidup tersebar di Indonesia, Malaysia

—dan Indochina.

-

2. Manis Pentadactyla, hidup di Nepal, Himalaya Timur,

—Myanmar dan China.

-

3. Manis Carssicaudata, hidup di India dan Srilangka.

-

4. Manis Tertradactyla, trenggiling tak berekor yang

—hidup di Asia.

-

5. Manis Temmenki, hidup di Asia.

-

6. Manis Triscuspis, hidup di Asia.

-

7. Manis Gigantea, hidup di Afrika.

-

Jika tidak ada penangkaran dan perlindungan yang memadai, maka keberadaan trenggiling di Indonesia dimasa depan akan cepat punah akibat perburuan oleh manusia dan penebangan hutan.

-

-

-

-

-

-

Perangko Indonesia bergambar trenggiling diterbitkan tahun 1956 :

-

Sumber:

http://www.geocities.com/segambuttamil/pangbio.html

http://ms.wikipedia.org/wiki/Tenggiling

http://indianwildlifeclub.com/mainsite/ShowDetails.asp?aid=234&t=1&q=tribes&offset=0

http://flickr.com/photos/oceloteyes/

Gerakan Penghijauan

Gerakan Penghijauan, BTN Targetkan 10 ribu Pohon Selama 2010

Minggu, 11 April 2010 11:55 WIB
Penulis : Ferdinand

SOLO--MI: Bank Tabungan Negara menargetkan penanaman 10 ribu bibit pohon sepanjang 2010 ini. Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap gerakan Indonesia Menanam yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Housing and Commercial Banking BTN usai menyerahkan 5000 bibit pohon kepada Pemerintah Kota Solo di Taman Balekambang, Solo, Minggu (11/4).

"Kegiatan di Solo ini merupakan gelombang kedua. Sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di Jakarta sebanyak 10 ribu pohon," katanya.

Purwadi menambahkan, gerakan menanam pohon ini merupakan salah satu wujud program Corporate Social Responsibility (CSR) BTN. Selain melakukan penanaman langsung, program ini juga dijalankan melalui kerjasama dengan kalangan mitra.

Terutama kalangan yang selama ini bergerak dalam bidang pengembangan perumahan. Seperti Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Indonesia (Apersi), dan Perumnas.

"Sekarang ini pengembang yang mengajukan kredit ke BTN harus sanggup menanam satu pohon per satu rumah. Meski persyaratan ini tidak secara tertulis," tambah Purwadi.

Kalau dalam satu tahun saja ada 150 ribu unit rumah baru yang dibangun, maka minimal ada 150 ribu bibit pohon baru yang ditanam. Sebuah jumlah yang menurut Purwadi lumayan besar.

Kepala Pusat Penyuluhan Kehutanan, Eka Widodo Sugiri yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan sangat mendukung upaya yang dilakukan BTN. Karena program rehabilitasi dan reboisasi secara besar-besaran dengan target 1 miliar pohon baru pada 2010 ini bukan hanya tugas kementerian kehutanan.

"Karena itu kami selalu mendorong semua pihak untuk terlibat. Saat ini sudah ada 270 juta bibit pohon baru yang telah ditanam," katanya. (FR/OL-02)

Banjir Brasil

2010-04-09
Banjir Brasil, 200 Tewas

AFP / Samitri
Wilayah permukiman di Kota Niteroi, sekitar 35 km dari ibu kota Rio Janeiro, berubah menjadi kawah lumpur akibat longsor yang menewaskan sekitar 200 orang.


[NITEROI] Pejabat Brasil, Kamis (8/4) mengatakan, sekitar 200 orang dikhawatirkan tewas tertimbun longsor dekat Ibu Kota Rio de Janeiro. Kepala Pemadam Kebakaran Pedro Machado mengatakan, jumlah itu diperoleh dari keterangan warga yang meyakini tetangganya ikut menjadi korban.
Machado menyebutkan, jumlah itu masih belum bisa dipastikan. “Bisa jadi lebih dari itu,” ucapnya.
Sementara itu, dilaporkan tim penyelamat berhasil mengeluarkan 25 orang, termasuk delapan anak dalam keadaan selamat setelah beberapa jam terkubur di bawah reruntuhan bangunan dan timbunan lumpur.
Tapi, pekerja pencari dan penyelamat mengatakan sangat kecil kemungkinan menemukan korban yang selamat setelah sebagian sisi bukit runtuh dan jatuh sejauh 700 meter menghancurkan semua yang dilalui, termasuk 50 rumah, sebuah rumah penitipan anak, dan tokoh pizza.
Korban tewas sebagian besar karena terperangkap longsor di permukiman sekitar Rio, kota metropolitan yang dihuni sekitar 16 juta orang. Jumlah korban tewas diperkirakan masih bakal bertambah, dengan banyaknya laporan orang hilang setelah hujan deras dan longsor yang menyebabkan lebih dari 1.400 orang kehilangan tempat tinggal.
Seorang perawat, Sabrina Carvalho de Jesus (26), berhasil menyelamatkan diri sebelum longsor menimbun rumahnya. Tapi, kakek, ibu, dan putranya yang berusia enam tahun terjebak dalam rumahnya yang terkubur lumpur. [AFP/B-14]

Dua Gajah Ditemukan Mati di Tesso Nilo

Dua Gajah Ditemukan Mati di Tesso Nilo

Minggu, 28 Maret 2010 | 17:03 WIB
Tribun Pekanbaru/Raya Deswanto

PEKANBARU, KOMPAS.com — Dua gajah sumatera ditemukan mati di habitatnya di kawasan Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Riau. "Dua gajah tersebut diperkirakan sudah mati sekitar seminggu lalu dan bangkainya kami temukan di kawasan taman nasional," kata Kepala Balai TN Tesso Nilo Hayani Suprahman di Pekanbaru, Minggu (28/3/2010).

Bangkai gajah liar itu ditemukan di belahan Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Seekor gajah ditemukan mati pada Sabtu (27/3/2010) sekitar pukul 21.00. Gajah jantan yang mati tersebut diperkirakan berusia 6-7 tahun. "Gading yang di sebelah kanan hilang dan diduga bekas dipotong orang," ujarnya.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, pihaknya kembali menemukan bangkai seekor gajah jantan lain, tak jauh dari lokasi temuan pertama. Meski begitu, kondisi gading pada gajah kedua masih utuh. "Lokasi gajah kedua dengan yang ditemukan pertama hanya sekitar 100 meter," ujarnya.

Menurut dia, Balai TN Tesso Nilo bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, WWF, dan Polsek Ukui kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kematian dua gajah tersebut.

Humas WWF Riau, Syamsidar, mengatakan, lokasi penemuan gajah tersebut merupakan daerah yang dirambah warga pendatang. Hutan di daerah itu kini sedang dikonversi perambah untuk ditanami kelapa sawit.

"Kalau dilihat dari gadingnya yang dipotong, kemungkinan besar pelaku bukan pemburu atau orang yang berprofesi sebagai pemburu gajah," ujarnya.

Dalam sebulan terakhir ada tiga gajah sumatera yang ditemukan mati akibat dibunuh di Riau. Awal pekan lalu, seekor gajah ditemukan mati dan gadingnya hilang di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Namun, hingga kini aparat hukum belum bisa menangkap pelaku dari perbuatan pidana itu.

POTRET HUTAN JAMBI

POTRET HUTAN JAMBI (February 2004 - Desember 2004)
Banyak pihak mensinyalir bahwa Propinsi Jambi memiliki keragaman ekosistim terlengkap. Provinsi isi memiliki hutan pegunungan dataran tinggi (Tipe hutan Sub Alpin) pada daerah-daerah yang membentang sepanjang Bukit Barisan. Disamping itu, provinsi Jambi juga memiliki hutan dataran rendah pada wilayah-wilayah menuju pantai timur yang landai serta hutan rawa. Kelengkapan tipe ekosistim hutan ini diwakili oleh Beberapa Taman Nasional, diantaranya: 1) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan perwakilan ekosistim pegunungan dataran tinggi. TNKS berada pada 4 propinsi (Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan), merupakan salah satu Taman Nasional di pulau Sumatera yang cukup dikenal dengan keragaman hayatinya. 2) Taman Nasional Berbak (TNB), merupakan salah satu wilayah yang mewakili ekosistim dataran rendah berawa. 3) Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), merupakan perwakilan hutan dataran rendah yang berbatasan dengan propinsi Riau. 4) Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), berdasarkan fungsinya merupakan habitat perlindungan bagi Orang Rimba (Suku Anak Dalam).

Keempat Taman Nasional yang merupakan perwakilan lengkap ekosistim tersebut masih menyimpan keragaman hayati yang cukup besar. Hal ini berpotensi sebagai salah satu indicator keberadaan ekosistim yang utama. Salah satu spesies kunci yang masih eksis di TNKS adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatraensis). Keberadaannya menjadi salah satu indicator terjaganya ekosistim. Primata besar ini merupakan penetu dalam jejaring makanan (rantai makanan) dalam habitatnya. Dewasa ini, keberadaannya terancaman karena maraknya perdagangan bagian tubuhnya. Disamping itu, gajah (Elephan maximus) juga menjadi sangat penting keberadaannya di TNKS dan TNBT.

Akan tetapi beberapa publikasi pernah mengungkapkan bahwa laju kerusakan dan kepunahan sumberdaya hutan Indonesia juga sangat tinggi pada beberapa tahun terakhir. Jika seratus tahun yang lalu Indonesia masih memiliki hutan yang melimpah, tutupan hutan total pada waktu itu diperkirakan sekitar 170 juta ha, sebuah angka yang fantastis jika dibandingkan dengan kondisi hari ini. Saat ini, tutupan hutan sekitar 98 juta hektar, tutupan hutan ini tersebar mulai dari daratan sumatera hingga daratan eksotik di papua. Banyak pihak meyakini bahwa sebagian dari tutupan hutan Indonesia hari ini telah mengalami degradasi yang cukup parah. Di sumatera, sedikitnya penyusutan tutupan hutan telah terjadi antara tahun 1985 sampai 1997 seluas 67.000 km2. Degradasi tutupan hutan ini secara umum berlaku di Indonesia; pembalakan haram skala besar untuk pasokan industri perkayuan, perluasan areal pertanian, land clearing bagi perkebunan besar swasta, hingga yang disebabkan oleh bencana kebakaran hutan.

Menurut Departemen Kehutanan (1997), Propinsi Jambi hanya menyisakan hutan seluas 1.603.079 Ha atau 42% dari tutupan hutannya. Penyusutan ini terjadi antara kurun 1985 – 1997. diakui bahwa penyebab utama dari penysutan ini merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi secara pasti belum pernah ada publikasi, tampilan informasi dan data selama ini yang dipahami bersama mengenai kondisi hutan Jambi, paling tidak dalam rentang waktu tertentu. Berbagai sumber memunculkan data dan informasi versi mereka sendiri. Pada banyak kasus sebenarnya malah tidak ada data yang bisa ditampilkan. Kondisi ini memunculkan persoalan karena masing-masing sumber yang sama-sama resmi memunculkan data yang tidak sama. Hal ini tentunya memunculkan berbagai penterjemahan yang berbeda pula.

Mengingat sektor kehutanan merupakan sektor yang sangat strategis bagi daerah ini baik dari segi ekonomi, ekologi, sosial, dan budaya, maka penting kiranya untuk dapat menampilkan data-data tersebut kedalam sebuah dokumen yang dari awal penyusunannya dipahami secara bersama oleh berbagai pihak yang terkait.

Inisiatif yang Sedang Dilakukan
Sejak bulan Februari 2004, KKI WARSI bekerjasama dengan BirdLife Indoensia dan dengan dukungan berbagai pihak tengah berupaya menyusun sebuah dokumen yang informatif mengenai perubahan tutupan hutan Jambi pada kurun waktu 1990 – 2000. Dokumen ini ditujukan sebagai salah satu dokumen yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bersama antar para pihak. Seperti telah diuraikan tadi, bahwa pembelajaran bersama ini diharapkan menjadi salah satu langkah awal untuk memulai penyelamatan hutan-hutan yang tersisa tanpa harus mengurangi manfaatnya.

Secara ringkas, tujuan pembuatan buku Potret Hutan Jambi ini adalah:

1. Membangun dan mengembangkan sebuah data base yang berisi data dan informasi tentang kondisi hutan dan permasalahannya di Jambi.

2. Memberikan kepada pembaca gambaran manfaat hutan, baik kayu maupun non kayu.

3. Referensi/bahan acuan berbagai pihak dalam rangka pembangunan sektor kehutanan dan non-kehutanan yang akan datang.

4. Mendorong munculnya kesadaran publik dan politik hukum pemerintah daerah atas kondisi hutan yang tersisa dengan berbagai konsekwensi dampak yang ada, serta upaya penyelamatan yang perlu segera dilakukan.

5. Mendorong pengambil kebijakan untuk secara bersama memahami dan bertindak untuk menjaga hutan yang tersisa, yang tercermin dalam kebijakan dan pelaksanaan pembangunan.

6. Membangun dukungan masyarakat global dalam upaya penyelamatan hutan Jambi

7. Membangun dan mengembangkan sistem monitoring dan analisis kondisi hutan di Jambi.

Kumpulan data dan informasi tersebut disusun berdasarkan data-data yang didapatkan dari sumber-sumber resmi pemerintah, penafsiran peta citra landsat dengan analisa Geogrphic Information System (GIS) dan seri diskusi serta sumber-sumber lain. Tahapan kegiatan dilaksanakan dengan:

1. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber dari: media massa, laporan penelitian, investigasi, peta dasar (rupa bumi), peta tematik (HPH, HTI dan Perkebunan) serta sumber-sumber lain. Sementara itu, data primer dikumpulkan dari data dari Penginderaan Jauh yang berupa citra Landsat & Etm + multi temporal.

2. Pengolahan dan analisa data

Data yang telah dikumpulkan akan melalui proses peng-entry-an, pengolahan, analisis data dan pemetaan. Hasil dari tahapan ini adalah kondisi hutan dan database dalam bentuk non spasial maupun spasial.

3. Seri diskusi

Seri diskusi, baik formal maupun informal dilakukan sebelum dan sesudah kegitan, bertujuan untuk mensosialisasikan rencana kegiatan dan pengumpulan data-data pendukung yang dimiliki instansi terkait. Sementara workshop sesudah dilakukan setelah kajian selesai,sehingga beberapa rekomendasi dan tindak lanjut bisa disepakati dan dilaksanakan bersama para pihak terkait.

4. Penyebarluasan informasi

Tujuan dari kegiatan ini menginformasikan kondisi hutan di Jambi dan menghimbau masyarakat untuk berperan serta dalam upaya pelestarian hutan yang masih tersisa. Untuk mengetahui bentuk dan jenis informasi yang dapat diterima masyarakat, dilakukan “Assessment” terlebih dahulu.Sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dan mencapai semua lapisan masyarakat.

POTRET HUTAN JAMBI

POTRET HUTAN JAMBI (February 2004 - Desember 2004)
Banyak pihak mensinyalir bahwa Propinsi Jambi memiliki keragaman ekosistim terlengkap. Provinsi isi memiliki hutan pegunungan dataran tinggi (Tipe hutan Sub Alpin) pada daerah-daerah yang membentang sepanjang Bukit Barisan. Disamping itu, provinsi Jambi juga memiliki hutan dataran rendah pada wilayah-wilayah menuju pantai timur yang landai serta hutan rawa. Kelengkapan tipe ekosistim hutan ini diwakili oleh Beberapa Taman Nasional, diantaranya: 1) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan perwakilan ekosistim pegunungan dataran tinggi. TNKS berada pada 4 propinsi (Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan), merupakan salah satu Taman Nasional di pulau Sumatera yang cukup dikenal dengan keragaman hayatinya. 2) Taman Nasional Berbak (TNB), merupakan salah satu wilayah yang mewakili ekosistim dataran rendah berawa. 3) Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), merupakan perwakilan hutan dataran rendah yang berbatasan dengan propinsi Riau. 4) Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), berdasarkan fungsinya merupakan habitat perlindungan bagi Orang Rimba (Suku Anak Dalam).

Keempat Taman Nasional yang merupakan perwakilan lengkap ekosistim tersebut masih menyimpan keragaman hayati yang cukup besar. Hal ini berpotensi sebagai salah satu indicator keberadaan ekosistim yang utama. Salah satu spesies kunci yang masih eksis di TNKS adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatraensis). Keberadaannya menjadi salah satu indicator terjaganya ekosistim. Primata besar ini merupakan penetu dalam jejaring makanan (rantai makanan) dalam habitatnya. Dewasa ini, keberadaannya terancaman karena maraknya perdagangan bagian tubuhnya. Disamping itu, gajah (Elephan maximus) juga menjadi sangat penting keberadaannya di TNKS dan TNBT.

Akan tetapi beberapa publikasi pernah mengungkapkan bahwa laju kerusakan dan kepunahan sumberdaya hutan Indonesia juga sangat tinggi pada beberapa tahun terakhir. Jika seratus tahun yang lalu Indonesia masih memiliki hutan yang melimpah, tutupan hutan total pada waktu itu diperkirakan sekitar 170 juta ha, sebuah angka yang fantastis jika dibandingkan dengan kondisi hari ini. Saat ini, tutupan hutan sekitar 98 juta hektar, tutupan hutan ini tersebar mulai dari daratan sumatera hingga daratan eksotik di papua. Banyak pihak meyakini bahwa sebagian dari tutupan hutan Indonesia hari ini telah mengalami degradasi yang cukup parah. Di sumatera, sedikitnya penyusutan tutupan hutan telah terjadi antara tahun 1985 sampai 1997 seluas 67.000 km2. Degradasi tutupan hutan ini secara umum berlaku di Indonesia; pembalakan haram skala besar untuk pasokan industri perkayuan, perluasan areal pertanian, land clearing bagi perkebunan besar swasta, hingga yang disebabkan oleh bencana kebakaran hutan.

Menurut Departemen Kehutanan (1997), Propinsi Jambi hanya menyisakan hutan seluas 1.603.079 Ha atau 42% dari tutupan hutannya. Penyusutan ini terjadi antara kurun 1985 – 1997. diakui bahwa penyebab utama dari penysutan ini merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi secara pasti belum pernah ada publikasi, tampilan informasi dan data selama ini yang dipahami bersama mengenai kondisi hutan Jambi, paling tidak dalam rentang waktu tertentu. Berbagai sumber memunculkan data dan informasi versi mereka sendiri. Pada banyak kasus sebenarnya malah tidak ada data yang bisa ditampilkan. Kondisi ini memunculkan persoalan karena masing-masing sumber yang sama-sama resmi memunculkan data yang tidak sama. Hal ini tentunya memunculkan berbagai penterjemahan yang berbeda pula.

Mengingat sektor kehutanan merupakan sektor yang sangat strategis bagi daerah ini baik dari segi ekonomi, ekologi, sosial, dan budaya, maka penting kiranya untuk dapat menampilkan data-data tersebut kedalam sebuah dokumen yang dari awal penyusunannya dipahami secara bersama oleh berbagai pihak yang terkait.

Inisiatif yang Sedang Dilakukan
Sejak bulan Februari 2004, KKI WARSI bekerjasama dengan BirdLife Indoensia dan dengan dukungan berbagai pihak tengah berupaya menyusun sebuah dokumen yang informatif mengenai perubahan tutupan hutan Jambi pada kurun waktu 1990 – 2000. Dokumen ini ditujukan sebagai salah satu dokumen yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bersama antar para pihak. Seperti telah diuraikan tadi, bahwa pembelajaran bersama ini diharapkan menjadi salah satu langkah awal untuk memulai penyelamatan hutan-hutan yang tersisa tanpa harus mengurangi manfaatnya.

Secara ringkas, tujuan pembuatan buku Potret Hutan Jambi ini adalah:

1. Membangun dan mengembangkan sebuah data base yang berisi data dan informasi tentang kondisi hutan dan permasalahannya di Jambi.

2. Memberikan kepada pembaca gambaran manfaat hutan, baik kayu maupun non kayu.

3. Referensi/bahan acuan berbagai pihak dalam rangka pembangunan sektor kehutanan dan non-kehutanan yang akan datang.

4. Mendorong munculnya kesadaran publik dan politik hukum pemerintah daerah atas kondisi hutan yang tersisa dengan berbagai konsekwensi dampak yang ada, serta upaya penyelamatan yang perlu segera dilakukan.

5. Mendorong pengambil kebijakan untuk secara bersama memahami dan bertindak untuk menjaga hutan yang tersisa, yang tercermin dalam kebijakan dan pelaksanaan pembangunan.

6. Membangun dukungan masyarakat global dalam upaya penyelamatan hutan Jambi

7. Membangun dan mengembangkan sistem monitoring dan analisis kondisi hutan di Jambi.

Kumpulan data dan informasi tersebut disusun berdasarkan data-data yang didapatkan dari sumber-sumber resmi pemerintah, penafsiran peta citra landsat dengan analisa Geogrphic Information System (GIS) dan seri diskusi serta sumber-sumber lain. Tahapan kegiatan dilaksanakan dengan:

1. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber dari: media massa, laporan penelitian, investigasi, peta dasar (rupa bumi), peta tematik (HPH, HTI dan Perkebunan) serta sumber-sumber lain. Sementara itu, data primer dikumpulkan dari data dari Penginderaan Jauh yang berupa citra Landsat & Etm + multi temporal.

2. Pengolahan dan analisa data

Data yang telah dikumpulkan akan melalui proses peng-entry-an, pengolahan, analisis data dan pemetaan. Hasil dari tahapan ini adalah kondisi hutan dan database dalam bentuk non spasial maupun spasial.

3. Seri diskusi

Seri diskusi, baik formal maupun informal dilakukan sebelum dan sesudah kegitan, bertujuan untuk mensosialisasikan rencana kegiatan dan pengumpulan data-data pendukung yang dimiliki instansi terkait. Sementara workshop sesudah dilakukan setelah kajian selesai,sehingga beberapa rekomendasi dan tindak lanjut bisa disepakati dan dilaksanakan bersama para pihak terkait.

4. Penyebarluasan informasi

Tujuan dari kegiatan ini menginformasikan kondisi hutan di Jambi dan menghimbau masyarakat untuk berperan serta dalam upaya pelestarian hutan yang masih tersisa. Untuk mengetahui bentuk dan jenis informasi yang dapat diterima masyarakat, dilakukan “Assessment” terlebih dahulu.Sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dan mencapai semua lapisan masyarakat.

BUDIDAYA AYAM BROILER

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.



2. SENTRA PETERNAKAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi



3. J E N I S

Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab
semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.
Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.



4. MANFAAT

Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:

1) penyediaan kebutuhan protein hewani

2) pengisi waktu luang dimasa pensiun

3) pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja

4) tabungan di hari tua

5) mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)



5. PERSYARATAN LOKASI

1) Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.

2) Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.

3) Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.



6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1. Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2. Peralatan

a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.

c. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

e. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.

1.



6.2. Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.

1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:

a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.

b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .

c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.

e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.

f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.

1.

3. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.



6.3. Pemeliharaan

1. Pemberian Pakan dan Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.

- kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.



b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

- kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.



1. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

1.

4. Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.



7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Penyakit

1. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.



7.2. Hama

1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.



8. P A N E N

8.1. Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam



8.2. Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.



9. PASCA PANEN

9.1. Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)

9.2. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.

9.3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.

9.4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.

9.5. Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.



10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

10.1. Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:

a. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.

b. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal

c. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.

d. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.

e. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.

f. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.

g. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.

h. penerangan dengan lampu listrik.

i. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari

j. litter/alas kandang menggunakan sekam padi.

k. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.

l. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.

m. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).

n. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.

o. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.

p. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.

q. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.

r. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan

s. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.

t. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.

Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1) Biaya prasarana produksi

a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-

b. Kandang ukuran 20 x 5 m
- Bambu 180 batang @ Rp 1250,
- Semen 4 zak @ Rp 7000,
- Kapur 30 zak @ Rp 6000,
- Genting 2600 bh @ Rp 90,
- Paku reng 5 kg @ Rp 2000,
- Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800,
- Batu bata 1000 buah @ Rp 55,
- Pasir 1 truk
- Tali 28 meter @ Rp 5000,
- Tenaga kerja
Rp. 225.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 234.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 12.600,-
Rp. 55.000,-
Rp. 230.000,-
Rp. 14.000,-
Rp. 400.000,-

c. Peralatan
- Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000,
- Tempat minum 32 bh @ Rp 3880,
- Sekop 1 bh
- Ember 2 bh @ Rp 2000,
- Tong bak air 1 bh
- Ciduk 2 bh @ Rp 500,
- Tabung gas besar 1 bh
- Thermometer 1 bh
- Regulator 1 bh
- Brooder (gasolec) 1 bh
- Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,-
Rp. 140.000,-
Rp. 124.000,-
Rp. 7.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 52.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 60.000,-

Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 2.052.000,-

2) Biaya sarana produksi

a. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- Rp. 900.000,-

b. Pakan dan obat-obatan
- BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000,
- BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000,
- obat-obatan @ Rp 150,-/ekor
Rp. 1.116.000,-
Rp. 1.156.000,-
Rp. 150.000,-

c. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- Rp. 157.500,-

d. Lain-lain
- sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,-
- karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,-
- pemakaian listrik selama 0-6 minggu
- pemakaian gas Rp. 10.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 2.400,-
Rp. 7.000,-
Rp. 35.000,-

Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.583.900,-

3) Biaya produksi

a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-

b. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
- kandang
- Peralatan Rp 805.660,- : 30
Rp. 51.109,-
Rp. 26.856,-

c. Bibit DOC 1000 ekor Rp. 900.000,-

d. Pakan dan obat-obatan Rp. 2.422.000,-

e. Tenaga kerja Rp. 157.500,-

f. lain-lain Rp. 104.400,-

g. Bunga modal 1,5% per bulan Rp. 84.543,-

h. Bulan modal 1,5 bulan Rp. 126.815,-

Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.808.680,-

4) Pendapatan

a. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- Rp. 4.112.500,-

b. Nilai Pupuk kandang Rp. 60.000,-

c. Jumlah pendapatan Rp. 4.172.500,-

d. Keuntungan Rp. 363.820,-

5) Parameter kelayakan usaha

a. BEP Volume Produksi = 870 ekor

b. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-

c. B/C Ratio = 1,09

d. ROI = 6,45 %

e. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %

f. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan